Nahdlatul Wathan
Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Dikagumi Ulama Dunia
Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan sosok yang dikagumi dan dihormati para ulama lain dari berbagai negara.
Muhammad Zainuddin sama sekali tidak mengalami kesulitan mengikuti pelajaran.
Menghadapi kelas Zainuddin, guru-guru harus belajar ekstra sebelum memasuki kelas Zainuddin.
Para alim ulama itu harus benar-benar siap sebelum memasuki kelas Muhammad Zainuddin.
Meski para ulama itu kerepotan ketika mengajar Zainuddin, mereka sangat bangga memiliki murid yang super cerdas tersebut.
Di kelas empat Muhammad Zainuddin muda juga mendapat banyak teman yang sudah mengenyam pendidikan lebih lama dan umurnya lebih tua daripada Zainuddin.
Akan tetapi, lagi-lagi dia membuat temanya di kelas empat geleng-geleng kepala. Bagaimana mungkin anak dari Lombok itu tidak mengalami kesulitan dalam semua mata pelajaran.
Maulana Hasan juga begitu riangnya jika mengajar di kelas Zainuddin.
Bahkan Maula Hasan sering membawa kitab karangannya untuk ditashih (koreksi) oleh Zainuddin.
Maulana Hasan menyatakan muridnya yang satu ini adalah ulama yang berhak mentashih kitab karangan ulama.
Itulah sanjungan Maulana Hasan, salah seorang ulama yang disegani oleh ulama sedunia.
Zainuddin telah mendapat di tempat khusus di hati para ulama Haramain tersebut.
Para kawan di sebelahnya juga menyadari keahlian Zainuddin. Dia mendapat pujian dari Syaikh Amin al-Kutbi, madah Syaikh Salim, ikrar Syaikh Hasan Masysyath, dan sanjungan kawan-kawannya.
Semua itu bukan semata pujian, itu semua adalah bahasa batin dan nyanyian jiwa para ulama besar itu.
Ketika selesai menimba pendidikan di ash-Shaulatiyah, kehilangan itu amat nyata. Kehilangan yang sangat teramat oleh pribadi ulama besar bernama as-Syaikh Salim Rahmatullah (mudir).
Kecintaanya terungkap lewat bahasanya yang sangat dalam, seperti "Cukuplah ash-Shaulatiyah punya satu murid saja, asalkan seperti Zainuddin. Dia kerap bermimpi, adakah murid yang seperti Zainuddin kembali atau yang mendekati kealimannya?.