Tragedi Kanjuruhan
Awalnya Sebut Dihack, Polsek Srandakan Kini Akui Cuitan Kasar Tragedi Kanjuruhan Kelalaian Petugas
Pihak Polsek Srandakan akui cuitan kasar soal tragedi Kanjuruhan merupakan kelalaian anggotanya. Sebelumnya, mereka menyebut akun tersebut dibajak.
TRIBUNLOMBOK.COM - Warganet dibuat heboh dengan unggahan akun Twitter Polsek Srandakan (@polseksrandakan) dalam beberapa hari terakhir.
Bagaimana tidak, akun tersebut melontarkan cuitan kasar dan tak pantas terkait tragedi Kanjuruhan yang menelan 125 korban jiwa.
Kericuhan tersebut terjadi setelah laga antara Arema Vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
Sontak, insiden itu menuai komentar dari berbagai pihak, termasuk seorang netizen dengan akun @akmalmaharli.
Akun tersebut mengomentari penembakan gas air mata yang dianggap sebagai penyebab banyak korban tewas di Stadion Kanjuruhan.
Cuitan yang diunggah pada Minggu (2/10/2022) itu kemudian dibalas oleh akun Twitter Polsek Srandakan.
Mereka membalaskan dengan kata-kata kasar yakni "Modyarrr" (mati- red).
Tak cukup sampai di situ, akun Polsek Srandakan tersebut juga membalas cuitan @f12xos yang berduka dengan jumlah korban tragedi Kanjuruhan dengan "Salut sama pak tentara, musnahkan".
Kini, cuitan dari akun Polsek Srandakan tersebut telah dihapus.
Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan: 28 Polisi Diperiksa, 9 Anggota Dinonaktifkan dan Kapolres Malang Dicopot
Mengaku Dihack
Mengenai masalah ini, Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono angkat bicara.
Ia mengakui bahwa akun @polseksrandakan merupakan akun resmi.
Ia pun mengaku kaget saat tahu akun Polsek tempat ia bertugas mencuitkan komentar tak pantas terkait tragedi naas di Stadion Kanjuruhan.
"Saya juga baru tahu, dapat laporan dari anggota kalau di medsos (Twitter) dari akun Polsek Srandakan memberikan pernyataan yang tidak pas," kata Sudarsono, dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).
Sudarsono mengatakan langsung melakukan pelacakan, dan diketahui admin yang mengoperasikan akun tersebut adalah salah seorang anggota Humas Polsek.