Cara Menghilangkan Efek Gas Air Mata: Simak Dampak, Kandungan, dan Bahayanya
Pertolongan pertama ketika terkena gas air mata dengan menyiram bagian terkena dengan air bersih yang mengalir
Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, terdapat beberapa bahan kimia yang sering digunakan dalam gas air mata berupa chloroacetophenone (CN) yang merupakan polutan udara beracun seperti chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA) dan dibenzoxazepine (CR).
Paparan terhadap gas air mata berdampak jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk penyakit pernapasan, luka dan penyakit mata parah seperti keratitis, glaukoma, dan katarak.
Radang kulit, kerusakan pada sistem peredaran darah dan pencernaan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Kronologi Rusuh Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi hingga Tembak Gas Air Mata, Menpora: Diusut Serius
Cara Penanganan Gas Air Mata
Berikut ini beberapa penanganan terkena gas air mata menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Dede Nasrullah.
1. Ketika terkena gas air mata bisa menyiram dengan air bersih yang mengalir karena air ini dapat menurunkan konsentrasi senyawa CS dalam formulasi.
2. Jangan lupa tutup dengan rapat hidung, mata dan mulut bisa dengan menggunakan masker untuk meminimalisir terhirupnya gas tersebut.
3. Segera ganti pakaian yang sudah terkontaminasi dan jangan sampai terkena/menyentuh anggota tubuh.
4. Segera menjauh dari area yang bisa terdampak gas air mata.
5. Apabila masih ada efek akibat gas air mata 20 menit setelahnya atau jika mengalami sesak segera minta pertolongan medis.
(TribunLombok.com/Setyowati Indah Sugianto)(Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Efek Gas Air Mata Dirasakan Lebih Berat pada Anak-anak dan Dokter Paru: Risiko Kematian Bisa Terjadi Bila Menghirup Gas Air Mata dalam Konsentrasi Tinggi