Cara Menghilangkan Efek Gas Air Mata: Simak Dampak, Kandungan, dan Bahayanya

Pertolongan pertama ketika terkena gas air mata dengan menyiram bagian terkena dengan air bersih yang mengalir

Penulis: Setyowati Indah Sugianto | Editor: Wahyu Widiyantoro
(Tribun Jatim/Purwanto)
Polisi menembakkan gas air mata saat suporter Arema FC, Aremania turun ke dalam stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Pertolongan pertama ketika terkena gas air mata dengan menyiram bagian terkena dengan air bersih yang mengalir. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Korban tragedi Kanjuruhan, Malang usai laga Arema FC Vs Persebaya didominasi yang menderita sesak napas akibat terkena gas air mata dari polisi.

Hingga Senin (1/10/2022), korban meninggal dunia akibat rusuh di Stadion Kanjuruhan tercatat 131 orang, seperti dilansir Tribunnews.com.

Lalu bagaimana cara penanganan gas air mata?

Gas air mata menyebabkan iritasi terhadap mata dan mempengaruhi sistem pernapasan.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Bikin Bocah 11 Tahun Jadi Yatim Piatu: Rencana Rayakan Ulang Tahun Bareng Buyar

Selain itu, gas air mata biasa digunakan untuk melumpuhkan juga disimpan dalam bentuk semprotan ataupun dilontarkan.

Penggunaan gas air mata biasa dilakukan kepolisian dalam melawan kerusuhan dan penangkapan.

Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A menuturkan, efek gas air mata jauh lebih berat dirasakan anak-anak ketimbang orang dewasa.

"Kapasitas paru yang masih terbatas membuat efek gas air mata jadi lebih berat dirasakan oleh anak-anak," kata dia mengutip cuitan di Twitter atas izin yng bersangkutan, Senin (3/10/2022), dilansir Tribunnews.com.

Dokter anak di RS Mayapada Jakarta Selatan ini pun mengingatkan, agar orangtua tidak mengikutsertakan anak-anak dibawah 5 tahun terutama bayi untuk ikut nonton pertandingan bola secara langsung.

Dampak Kesehatan Gas Air Mata

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan, gas air mata yang dihirup dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian.

Efek gas air mata pada saluran napas menyebabkan iritasi dari hidung, tenggorokan sampai dengan saluran napas bawah.

Gejalanya berupa hidung berair, rasa terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, dahak.

"Juga menimbulkan nyeri dada, sesak napas. Risiko kematian bisa terjadi bila menghirup dalam konsentrasi tinggi," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (2/10/2022).

Kandungan Gas Air Mata

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved