Berita NTB
Kawasan Sunda Kecil Bali, NTB, dan NTT Jadi Medan Pertarungan Legitimasi Dalam Pilpres 2024
Pilpres 2024 bukan hanya soal memenangkan suara terbanyak belaka. Tapi juga soal bagaimana pemenang mendapatkan legitimasi kawasan
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
“Pengakuan dan dukungan masyarakat yang luas akan menciptakan pemerintahan yang stabil. Dengan begitu, pemerintah dapat membuat dan melaksanakan keputusan yang menguntungkan masyarakat,” tandas mantan Eksekutif Daerah Walhi NTB dua petiode ini.
Pada saat yang sama, figur yang dikenal humble ini menambahkan, dengan pengakuan dan dukungan masyarakat yang luas tersebut, akan mengurangi pula terhadap apa yang disebutnya “penggunaan sarana paksaan fisik”.
Sehingga anggaran yang dimiliki pemerintah dapat difokuskan untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat dan pada akhirnya dapat membuat perubahan sosial.
“Dalam situasi yang sulit, pemerintah yang memiliki legitimasi politik yang luas dari rakyat akan lebih mudah mengatasi permasalahan dibanding pemerintah yang kurang mendapatkan legitimasi,” tandas Didu.
Baca juga: Survei PPI: Ganjar Pranowo Punya Basis Kuat di NTB untuk Pilpres 2024
Legitimasilah yang akan membuka kesempatan yang semakin luas kepada pemerintah bukan hanya untuk memperluas bidang-bidang kesejahteraan yang hendak diatasi, tapi juga meningkatkan kualitas kesejahteraan tersebut.
Sejarah, kata Didu telah membuktikan. Jangankan pemerintahan di era demokrasi seperti saat ini.
Pemerintahan yang otoriter sekalipun, tetap memerlukan legitimasi dari masyarakat.
Akibatnya, berbagai cara pun dilakukan pemerintah yang berkuasa untuk mendapatkan dan mempertahanakan legitimasi tersebut.
“Sejarah juga membuktikan bahwa Pemilu adalah salah satu jalan untuk meneguhkan legitimasi tersebut,” imbuh Didu.
(*)