Kematian Brigadir J
LPSK: 14 Tahun Kami Berdiri, Istri Ferdy Sambo Satu-satunya Pemohon yang Tak Mau Dimintai Keterangan
LPSK mengaku baru pertama kali menangani kasus seperti istri Ferdy Sambo. Pasalnya, Putri Candrawathi tak mau atau tidak bisa dimintai keterangan.
TRIBUNLOMBOK.COM - Permohonan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dianggap paling unik.
Klaim tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu.
Putri Candrawathi sendiri sempat mengajukan permohonan terkait kasus kekerasan seksual.
"Ibu PC adalah pemohon perlindungan yang paling unik kepada kasus kekerasan seksual yang saya tangani, dan pembuktian secara hukum," ujar Edwin, dalam acara Gathering Media di Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.
LPSK menyebutnya untuk karena Putri Candrawathi tidak mau dimintai keterangan.
Menurutnya, baru kali ini ada pemohon yang tidak mau menyampaikan apapun untuk proses perlindungan.
Padahal, keterangan Putri dibutuhkan untuk proses verifikasi kasus.
"Satu-satunya pemohon sepanjang LPSK berdiri yang tidak bisa (atau) tidak mau dia menyampaikan apapun kepada LPSK. Padahal, dia yang butuh LPSK," kata Edwin.
"Hanya ibu PC pemohon yang seperti itu selama 14 tahun LPSK berdiri," ujarnya melanjutkan.
Padahal, kata Edwin, LPSK sering memberikan perlindungan kepada korban pelecehan seksual.
Baca juga: Dapat Perlakuan Khusus, Brigadir J Sudah Dianggap Keluarga oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Diketahui Putri Candrawathi sempat mengajukan perlindungan kepada LPSK pada 14 Juli 2022 atau sepekan setelah peristiwa penembakan Brigadir J (Nofriansyah Yoshua Hutabarat) terjadi.
Putri Candrawathi mengajukan perlindungan kepada LPSK berbarengan dengan Bharada E atau Richard Eliezer yang disebut menembak Brigadir J bersama Ferdy Sambo.
Namun, saat hendak diperiksa, Putri Candrawathi menolak. Pihak Putri meminta agar LPSK segera melindungi Putri tanpa pemeriksaan.
Saat itu, LPSK menolak dan tetap meminta pemeriksaan ulang dari psikolog milik mereka sendiri.
Singkatnya, Putri Candrawathi gagal mendapat perlindungan karena tak kunjung mau diperiksa oleh pihak LPSK.
Putri kemudian ditetapkan sebagai satu dari lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J pada 19 Agustus 2022.
Kamaruddin Sebut Ferdy Sambo dan Istri Bertengkar
Muncul klaim yang menyebutkan bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sempat bertengkar sebelum peristiwa penembakan Brigadir J terjadi.
Klaim tersebut muncul dari pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan hal tersebut dalam video di kanal YouTube Uya Kuya.
"Pertengkaran itu tanggal 21 Juni 2022, pertengkarannya antara Ferdy Sambo dan si Putri akibat di cantik itu," ujar Kamaruddin seperti dikutip pada Senin (19/9/2022).
"Putri Candrawathi mengancam Ferdy Sambo akan mengancam ke atasannya dan membuka bisnis mafianya itu, antara lain judi, kemudian tata niaga sabu-sabu atau narkoba, termasuk prostitusi," tambahnya.
Kamaruddin menambahkan, Brigadir J diduga sebagai informan Putri Candrawathi.
Atas alasan itulah, Brigadir J diancam dibunuh.
"Maka pada saat itu, dia (Brigadir J) menelepon kekasihnya melalui video call, meminta maaf dan mengatakan dia tidak mungkin lagi mengawini kekasihnya karena dia akan dibunuh," kata Kamaruddin.
Menurutnya, ancaman terhadap Brigadir J dari Ferdy Sambo sangatlah kencang.
Masih menurut Kamaruddin, Putri Candrawathi sempat memanggil adik Brigadir J pada 1 Juli 2022.
Baca juga: Bersuara Lantang, Pengacara Brigadir J Sebut Ferdy Sambo Punya Bekingan Menteri, DPR Hingga Mafia
"Reza (adik Brigadir J) ini dikasih uang Rp 5 juta, dompet merk Pedro dan tas, serta dijanjikan akan dimutasi dari Yanma Polri ke Polda Jambi," jelas Kamaruddin.
Sehari kemudian, rombongan Ferdy Sambo pergi ke Magelang.
"Kemudian, tanggal 4 atau 5 Juli 2022, almarhum (Brigadir J) menyeterika, yang ada baju OSIS anak sekolahnya," kata Kamaruddin.
"Tanggal 6 Juli 2022, Ferdy Sambo merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-22," imbuhnya.
Setelah perayaan tersebut, kata Kamaruddin, terjadi pertengkaran antara Sambo dan Putri di kamar.
"Tapi para ajudan tidak bisa berbuat apa-apa karena yang bertengkar big boss, kan begitu," kata Kamaruddin.
Para ajudan tersebut hanya bisa mendengarkan dari kamar masing-masing.
"Karena sudah bertengkar dan Putri mengancam akan melaporkan ke atasan, maka besoknya Ferdy Sambo pulang duluan meninggalkan istri," ujar Kamaruddin.
"Justru Ferdy Sambo ini yang tidak bertanggungjawab, dia meninggalkan istrinya di Magelang dan pulang untuk merencanakan pembunuhan terhadap almarhum (Brigadir J)," imbuhnya.
Pada tanggal 7 Juli 2022, Putri memanggil Bripka RR dan Bharada E yang sedang mengantar keperluan anak Ferdy Sambo.
Baca juga: Rekayasa Penembakan Brigadir J, Ferdy Sambo Disebut Tak Takut Terbongkar: Bahkan Gerakkan Unit Lain
Setelah itu, mereka disuruh masuk ke kamar satu per satu dan diajak berbicara empat mata.
"Almarhum Brigadir J kebagian waktu seperempat jam," ujar Kamaruddin.
Hingga kemudian rombongan Putri kembali ke Jakarta pada tanggal 8 Juli 2022.
"Jadi yang bermasalah itu Ferdy Sambo dan istrinya, akibat adanya si cantik itu," ungkap Kamaruddin.
Menurutnya, si cantik dan Ferdy Sambo sudah dinikahkan oleh seorang rohaniawan.
"Maka saya bilang tangkap rohaniawan itu, kenapa menikahkan polisi perwira yang sudah menikah," tegasnya.
Sebut Ferdy Sambo Punya Bekingan Menteri, DPR Hingga Mafia
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J atau Yosua Hutabarat, kembali bersuara lantang mengenai Ferdy Sambo.
Pengacara keluarga Brigadir J itu mengklaim jenderal bintang tiga takut kepada sosok Ferdy Sambo.
Sontak, Kamaruddin Simanjuntak mencari tahu alasan di balik ketakutan tersebut.
Menurutnya, Ferdy Sambo memiliki bekingan beberapa sosok penting.
Mulai dari menteri, anggota DPR hingga mafia.
"Maka saya pelajari apa penyebab ketakutan, rupanya dibelakang Ferdy Sambo ini banyak kekuasaan tinggi baik di institusi kepolisian maupun kalangan menteri maupun dpr, ada juga keterlibatan mafia mafia," jelasnya seperti dikutip dari Tribunnews.
Kamaruddin menjelaskan, hal itulah yang membuat Ferdy Sambo ditakuti oleh para jenderal dari bintang satu hingga tiga.
Selain itu, Kamaruddin membahas soal keterlibatan mafia di belakang Ferdy Sambo.
Ia kemudian menyinggung soal jet pribadi Brigjen Hendra Kurniawan yang turut dipecat secara tidak hormat.
"Memang benar keterlibatan mafia, salah satu jet pribadi oleh BJP Hendra itu karena milik seorang mafia RBT," ujarnya.
Baca juga: Nasib Ferdy Sambo: Dipecat Secara Tak Hormat, Ajukan Surat Pengunduran Diri dan Banding Tapi Ditolak
Kamarudin Simanjuntak menilai wajar ketakutan karena keterlibatan mafia.
"Wajar karena ada keterlibatan mafia bukti seorang BJP punya fasilitas pesawat pribadi," jelasnya.
(Tribunnews/ TribunLombok) (Kompas)