WSBK Mandalika 2022
Siap-siap! MGPA Bakal Rekrut Mahasiswa Poltekpar Lombok Jadi Volunteer WSBK Mandalika 2022
Guna memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa, MGPA akan mengadakan rekrutmen volunteer untuk WBSK Mandalika 2022 di Politeknik Pariwisata.
Penulis: Sinto | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Guna memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa, MGPA akan mengadakan rekrutmen volunteer untuk WBSK Mandalika 2022 di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok.
MGPA akan mengadakan Walk in interview yang akan dilaksanakan selama dua hari.
Tepatnya pada hari Kamis dan Jumat tanggal 22-23 September 2023 di ruang 3 rapat manajemen di Poltekpar Lombok.
"Kami telah melakukan komunikasi dengan direktur Poltekpar Lombok untuk meminta bantuan dengan Direktur Politeknik Pariwisata Lombok Herry Rachmat Widjaja agar bisa melakukan walk in interview," jelas Vice President Operations & Motorsport MGPA M Wahab S saat diwawancarai Tribunlombok.com, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Rekrutmen Volunteer, WSBK Mandalika 2022 Cari Tiga Prodi Ini di Universitas Mataram
Walk in interview ini telah disetujui secara prinsip bahkan, MGPA akan memperkuat dengan kerjasama secara Memorandum of Understanding (MoU).
Nantinya Poltekpar Lombok akan diwakili oleh Direktur Poltekpar Lombok dan MGPA akan diwakili oleh Direktorat MGPA Priandhi Satria.
Wahab menuturkan, tujuan dilakukan walk in interview di Poltekpar Lombok sebagai aksi "jemput bola" MGPA.
Kegiatan ini didukung pula oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (kemenparekref RI).
Baca juga: Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Mataram Meningkat 22,05 Persen, Polisi Atensi Jelang WSBK 2022
Oleh karenanya, MGPA melibatkan institusi-institusi yang tergabung dalam kemenparekref, di antaranya adalah Poltekpar Lombok.
Sebelumnya MGPA telah melakukan rekrutmen volunteer secara online.
Tujuannya untuk membuka kesadaran teknologi kepada masyarakat sekitar sirkuit.
Selain itu pula, rekrutmen dilakukan secara offline guna mengakomodir masyarakat pulau Lombok yang tidak mempunyai alat komunikasi.
Berdasarkan penuturan Wahab, calon volunteer yang mendaftarkan diri secara offline, mereka memang buta teknologi.
Di antaranya mereka tidak memiliki email dan tidak memiliki kemampuan mumpuni memakai alat komunikasi.
"Namun sebagai cadangan, jika ada perangkat Whatsapp, SMS atau nomor telepon nantinya akan menjadi back up untuk menginformasikan hal-hal mengenai volunteer," tutup Wahab.