Informasi Pribadinya Diduga Disebar Bjorka di Medsos, Anies Baswedan: Kebanyakan Salah Itu Datanya
Anies Baswedan yang sempat didoxing oleh Bjorka mengatakan bahwa informasi yang disebar kebanyakan bukan data pribadinya.
TRIBUNLOMBOK.COM - Anies Baswedan menanggapi fenomena Bjorka yang jadi trending topic selama beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahi, Anies Baswedan sempat menjadi korban doxing oleh Bjorka.
Kini, Anies Baswedan memberi respons mengenai kebocoran informasi pribadi yang diduga miliknya tersebut.
Sang Guburnur DKI itu mengatakan, data yang disebarkan oleh Bjorka termasuk NIK dan nomor ponselnya tidak benar.
"NIK-nya salah. Nomor HP-nya juga salah. Itu enggak tahu saya, (Bjorka) ngambil datanya dari mana.
Kebanyakan salah itu data-datanya," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9/2022) seperti dikutip dari Kompas.
Diberitakan sebelumnya, Bjorka membagikan data pribadi diduga milik Anies Baswedan.
Ia menyinggung masalah kemacetan dan banjir di Jakarta saat membagikan data tersebut.
"Have you solved the problem of flooding and traffic jam sir @aniesbaswedan? because jakarta is not only sudirman and thamrin,"
(Apa Anda sudah menyelesaikan masalah banjir dan kemacetan Pak @aniesbaswedan? karena Jakarta bukan hanya di Sudirman dan Thamrin) cuitnya.
Baca juga: Muhammad Said Fikriansyah adalah Identitas Asli Bjorka? Warganet: Ga Asik Ah
Sepak Terjang Bjorka
Bjorka pertama kali jadi sorotan saat mengklaim punya ribuan data pegawai Kemenhumham pada bulan Agustus lalu.
Tak lama berselang, salah seorang Humas Kemenkumham mengatakan bahwa data mereka aman alias tidak bocor.
Beberapa waktu kemudian, Bjorka justru membagikan informasi pribadi Humas Kemenkumham tersebut.
Rupanya, aksi Bjorka tidak cukup sampai di situ.
Bjorka mengaku memiliki 17 juta data pelanggan PLN pada pertengahan bulan Agustus.
Akhir bulan Agustus 2022, Bjorka kembali menjadi sorotan.
Ia kembali mengaku jutaan data masyarakat Indonesia.
Baca juga: VIRAL Video Kekerasan saat Pengenalan Kampus, Humas Universitas Muhammadiyah Bima Minta Maaf
Kali ini, Bjorka mengaku memperoleh data tersebut dari registrasi SIM Card yang sempat diwajibkan oleh pemerintah.
Tak cukup sampai di situ, Bjorka kemudian mengaku memiliki 105 juta data penduduk Indonesia.
Sang hacker mengaku memiliki data dari Komisi Pemilihan Umum pada hari Rabu (7/9/2022).
Data tersebut, lanjut Bjorka, terdiri dari NIK, Kartu Keluarga, nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan lain sebagainya.
Bjorka pada hari Jumat (9/9/2022) kembali membuat geger di media sosial.
Bagaimana tidak, ia mengaku memiliki surat rahasia yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo.
Bahkan, menurut Bjorka, ada juga surat dari Badan Intelijen Negara.
Klaim-klaim tersebut sempat dibantah oleh Pemerintah Indonesia yang menyebut bahwa tidak ada kebocoran data.
Namun, pada akhirnya pemerintah mengaku hendak menjerat Bjorka menggunakan UU ITE.
Rupanya, aksi Bjorka tak cukup sampai di situ.
Baca juga: Videonya Tak Butuh Perempuan Viral Seusai Diceraikan Nathalie Holscher, Sule: Biarkan Mereka Gibah
Ia turut membagikan informasi pribadi para pejabat Indonesia.
Salah satu yang paling viral adalah data pribadi milik Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
Dalam data yang Bjorka bagikan, terdapat informasi seperti NIK, alamat, nomor handphone, alamat email sang menteri.
Bjorka memberikan ucapan selamat tahun kepada Johnny sambil membagikan data tersebut pada Sabtu (10/9/2022).
Selain Johnny G Plate, Bjorka turut membagikan informasi pribadi Puan Maharani yang ia anggap bertanggungjawab atas kenaikan harga BBM di Tanah Air.
Informasi pribadi Menteri BUMN Erick Thohir dan Denny Siregar turut dibagikan oleh sang hacker.
Bjorka juga sempat diminta untuk membagikan informasi mengenai kasus Munir.
Ia lantas membagikan informasi pribadi milik Muchdi Purwoanjono yang Bjorka sebut sebagai pembunuh Munir.
(TribunLombok) (Kompas)