Data Negara Bocor
Cak Imin Berhenti Pakai WA setelah Data Pribadi Diretas Bjorka, DPR Percepat Pengesahan RUU PDP
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berhenti menggunakan WA setelah data pribadinya diretas Bjorka.
"Itu bukan saya. Bukan saya. Saya tidak tahu sama sekali itu. Itu siapa. Jangan-jangan orang yang mau menjelekkan saya juga, saya enggak tahu," kata Cak Imin.
RUU PDP Dipercepat
Dengan kejadian ini, DPR RI, kata Cak Imin, akan mempercepat pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP).
Harapannya hal serupa tidak terjadi lagi.
"Pasti [menginisiasi pimpinan DPR lain] untuk segera menggelar Paripurna dan saya akan dorong cepat RUU PDP," katanya.
Dia mengakui rentetan data pribadi dan lembaga yang dijebol Bjorka menunjukkan sistem pertahanan nasional sedang terganggu.
Cak Imin mendorong agar semua lembaga bekerja sama mengatasi mengatasi masalah tersebut.
"Saya kira pemerintah apakah Kominfo atau Menko Polhukam atau Kepolisian harus bahu membahu, ini perang ini, pasukan harus disiapkan," katanya.
Sementara itu, Menkopolhukam Mahfud MD mengaku tak ambil pusing dan tak ingin tahu terkait data pribadinya yang disebut dibocorkan Bjorka.
Menurut Mahfud data pribadinya bukan rahasia dan bisa diambil di laman website yang terbuka.
Tidak hanya itu, kata Mahfud, data pribadinya juga bisa dilihat di sampul-sampul belakang buku-buku yang ditulisnya atau di LHKPN KPK.
"Banyak yang japri (mengirim pesan pribadi) saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu. Sebab data pribadi saya bukan rahasia. Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK. Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," kata Mahfud di akun Twitternya, @mohmahfudmd, pada Selasa (13/9).
Bentuk Tim Tanggap Darurat
Pemerintah sendiri lewat Kominfo, Menkopolhukam dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) segera membentuk tim tanggap darurat.
Tim tersebut akan menghadapi serangan kebocoran data seperti yang dilakukan hacker Bjorka.