Kerajaan Inggris
Profil Raja Charles III yang Naik Takhta Menggantikan Ibunya Ratu Elizabeth II
Charles merupakan anak sulung pasang Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Duke of Edinburgh.
Royal wedding ini disaksikan jutaan orang di dunia. Lady Diana Spencer yang mendapat gelar Diana the Princess of Wales dikagumi dan dicintai oleh seluruh dunia karena kebaikan dan kontribusinya pada isu sosial dan kesehatan di dunia.
Dari pernikahannya, Raja Charles III dan Putri Diana memiliki dua anak laki-laki yaitu Pangeran William yang lahir pada 1982 dan Pangeran Harry yang lahir tahun 1984.
Kehidupan pernikahan Raja Charles III tidak berlangsung baik-baik saja. Singkat cerita, mereka memutuskan untuk bercerai tahun 1992.
Pada 31 Agustus 1997, Putri Diana meninggal dunia di usianya yang ke-36 tahun akibat kecelakaan mobil di Paris.
Peristiwa tersebut menyisakan duka bagi warga di dunia sekaligus menurunkan reputasi dari Raja Charles III dan Keluarga Kerajaan saat itu.
Di luar skandal perselingkuhannya, Raja Charles III dikenal sebagai sosok yang dermawan.
Raja Charles dilaporkan telah membuat lebih dari 100 penggalangan dana dan donasi kepada kurang lebih 400 badan amal dan organisasi.
Setelah bercerai dengan Diana, Charles kemudian menikah dengan Camilla Parker Bowles pada 2005.
Dalam buku biografi "Diana: Her True Strory", nama Camilla sempat disinggung oleh Lady Diana saat masih menjadi istri dari Prince Charles.
Opini publik tentang perselingkuhan Charles dengan Camilla juga sedikit mereda sejak mereka berdua berkontribusi kepada lebih dari 100 penggalangan dana.
Pada tahun 2007, King Charles III juga sempat meluncurkan Prince’s Rainforest Project untuk memperbaiki keadaan iklim di dunia.
King Charles menggantikan Ratu Elizabeth II Raja Charles III telah banyak mengemban tugas kenegaraan sejak kesehatan sang Ibu, Queen Elizabeth II memburuk.
Dia memberikan pidato pembukaan parlemen Britania Raya di pertemuan Commonwealth Heads of Government.
Charles saat ini juga akan ikut mengurus organisasi yang Ratu Elizabeth II bisa setelah kepergiannya. Meskipun demikian, sifat kepemimpinan Charles disebut begitu kontras dengan sang Ibu.
King Charles III dipandang lebih "berminat" tentang politik dan isu sosial seperti perubahan iklim dan kelaparan di dunia.