Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM di Sumbawa Diwarnai Ricuh
Massa aksi mengamuk sebagai buntut kekecewaan terhadap anggota DPRD Kabupaten Sumbawa yang tidak menghadirkan semua ketua fraksi menemui massa aksi?
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Demo Mahasiswa di Sumbawa tolak kenaikan harga BBM diwarnai kericuhan.
Massa aksi mengamuk sebagai buntut kekecewaan terhadap anggota DPRD Kabupaten Sumbawa yang tidak menghadirkan semua ketua fraksi menemui massa aksi.
Sebelumnya, massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Sumbawa Menggugat ini telah melakukan orasi ilmiah di depan Kantor Pemerintah Daerah Sumbawa.
Dalam aksi Kamis, (8/9/2022) juga sempat melakukan aksi dorong motor sebagai bentuk protes.
Sekali lagi, perwakilan BEM dan OKP melakukan negosiasi untuk menghadirkan perwakilan setiap fraksi.
Baca juga: Kasta NTB Geruduk Kejagung RI, Minta Kejelasan Dugaan Korupsi Pembangunan LCC
Diketahui, Massa Aksi demonstrasi ini terdiri dari Organisasi Kepemudaan HMI, LMND, KAMMI, SMI, GMNI, KPR, SP, dan HIMMAH NW DI.
Sejalan dengan itu BEM UNSA, BEM STKIP, BEM STIKES dan BEM Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) juga turut bergabung.
“Mereka datang dengan suara yang sama. Permasalahan yang sama,” kata Rais, Kordinator Umum (Kordum) aksi yang sekaligus juga Ketua BEM UTS.
Kenaikan harga BBM disebut berimbas pada banyak aspek terutama kenaikan harga bahan pokok.
Sekitar pukul 13.15 Wita, kondisi memanas hingga kericuhan pun tidak dapat dihindari.
Baca juga: Bawaslu NTB Terusir dari Kantor Sendiri, Dewan Minta Pemprov Tak Menutup Mata
Polisi dihujani batu, botol dan kayu. Belum diketahui pasti penyebab kericuhan tersebut.
Setelah memakan waktu yang cukup panjang, Perwakilan fraksi dan Pemerintah Daerah menyatakan sikap menolak kenaikan BBM.
Mereka juga menyatakan siap mengawal tuntutan lain dari massa aksi yang menbarangi penolakan kenaikan harga BBM.
Adapun tuntutan tersebut yakni: