Doa Islami
Doa Pengobat Galau, Berikut Bacaan dan Lafaz Doa Ummul Mu'minin Sayyidatuna Aisyah
Berikut lafaz dan bacaan do’a Sayyidatuna Aisyah sebagai obat anti galau yang diajarkan pendiri NW TGKH M Zainudin Abdul Madjid.
Maka di dalam Hizib NW, karangan TGKH M Zainududdin Abdul Madjid, yang merupakan do’a Sayyidatuna Aisyah.
Ketika dilanda kesedihan, dalam musibah yang dialami.
Lafaz Do'a Sayyidatuna Aisyah:
يا سابغ النعم و يادافق النقمو يا فارج الغم ويا كاشف الظلم ويا اعدل من حكم ويا حسيب من ظلم ويا ولي من ظلم ويا اول بلا بداية ويا اخر بلا نهاية ويا من له اسم بلا كنية اجعل لنا من امرنا فرجا وماخرجا
Yaa saabighan ni’ami yaa daafi’an niqomi yaa faarijal ghammi yaa kaasyifadz dzulmi yaa a’dala man hakama yaa hasiiba man dzolama yaa awwalan bilaa bidayatin wa yaa aakhiron bilaa nihaayatin. Ij’alli min amrii farjan wa makhrojan.
Artinya: "Ya Allah, engkau Tuhan yang membuat hati lapang dan senang. Engkau yang mengusir segala fitnah dan penderitaan. Engkau yang menghalau duka dan kesusahan. Engkau yang menyingkap dan memusnahkan tabir kesilaman. Engkau penindak pelaku kezaliman. Engkau pelindung orang yang teraniyaya. Engkau Maha awal tanpa mula. Engkau Maha akhir tanpa hingga. Engkau yang punya nama tanpa gelar. Bukakanlah kami jalan keluar dari kesulitan dan berilah kami kelapangan dan kesenangan."
Do’a Sayyidatuna Aisyah ini sangat perlu diamalkan, agar Allah memberikan kelapangan dalam hati dan ridha pada hati kita.
Itu semua terbukti dengan dijawabnya do’a tersebut oleh Allah SWT.
Melalui wahyu kepada Rasulnya, kemudian terbebasnya Sayyidatuna Aisyah dari musibah yang menimpanya.
Serta melapangkan dan meneyenangkan hatinya.
Hanya dengan mengharap kepada Allah, ketenangan bisa kita dapatkan.
Maka limpahkanlah segala urusan lahir dan batin kepada-Nya.
Karena dengan menyerahkan diri kepada-Nya akan menghilangkan kekawatiran dan kegelisahan dalam hati.
Di dalam hizib Nahdlathul Wathan dikutip syair Al-Imam Abu Al-Qasim As-Suhaili:
ما لي سوا فقري اليك وسيلة #فبالافتقاراليك فقري ادفع
مالي سوى. قرعي لبابك حيلة # فلىءن رددت فأي باب أقرع
Artinya: "Hanya karena butuh kami bersimpuh kepada-Mu (tiada jalan selain memohon kepada-Mu) #dengan berserah pada-Mu derita akan ku halau."
“Tiada cara selain mengetuk pintu (kasuh)-Mu# bila engkau menolah, pintu mana lagi yang akan aku ketuk (kepada siapa aku meminta pertolongan).”
(*)
Tulisan ini merupakan karya M Ruhul Qudus, mahasiswa PKL IAIH NW Lombok Timur.