Wawancara Khusus

GM Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan: Kami Hadir untuk Membesarkan Nusa Tenggara Barat

Runway Bandara Lombok ini mengalahkan panjang dan kekuatan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

Penulis: Sinto | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
General Manager Bandara Internasional Lombok, Rahmat Adil Indrawan (kanan) bersama Pemimpin Redaksi TribunLombok.com Dion DB Putra saat wawancara khusus, Selasa (30/8/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM, PRAYA - General Manager Bandara Internasional Lombok Rahmat Adil Indrawan mengatakan, fasilitas bandara itu semakin lengkap dan memadai.

Kapasitas terminal penumpang, misalnya, sudah meningkat pesat dari sebelumnya 3,5 juta, kini mampu menampung 7 juta penumpang.

Baca juga: Bandara Lombok Jadikan PKL Sebagai Mitra, Bikin Lomba Lapak Terindah hingga Bersih-bersih

Baca juga: Penumpang Bandara Lombok Meningkat Signifikan Pada Semester Tahun 2022

Runway bandara pun kini mencapai 3.300 meter. Dengan runway sepanjang itu, Bandara Internasional Lombok sudah bisa melayani direct flight atau penerbangan langsung dengan pesawat terbesar dan terberat sampai ke London, Inggris.

Hal tersebut disampaikann Rahmat Adil Indrawan dalam sesi wawancara eksklusif dengan jurnalis TribunLombok.com, Dion DB Putra di ruang tunggu Bandara Internasional Lombok, Selasa (30/8/2022) petang.

Berikut petikan wawancara selengkapnya dengan GM Bandara Internasional Lombok, Rahmat Adil Indrawan.

Pak Adil bisa ceritakan kepada Tribunners mengenai update terbaru tentang Bandara Internasional Lombok atau Bizam.

Pertama, adalah bahwa kami hadir di bandara internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok ini dengan tujuan satu yaitu bagaimana bandara bisa membesarkan NTB (Nusa Tenggara Barat) terkhusus Pulau Lombok ini menjadi pulau yang go internasional dengan bandara berkelas internasional.

Hal itu sudah dibuktikan dengan beberapa upgrade peningkatan yang sudah dilakukan dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini.

Bandara internasional Lombok ini memang pada saat pelaksanaan MotoGP maupun WSBK (World Superbike) di tahun 2021 dan 2022 sudah dipersiapkan semua fasilitasnya guna mendukung perhelatan internasional itu.

Sebagai bandara yang menjadi tuan rumah perhelatan internasional, tentunya harus melakukan persiapan sebaik-baiknya.

Kami sudah melakukan pengembangan kapasitas terminal yang sebelumnya hanya mampu menampung 3,5juta penumpang, saat ini sudah menjadi 7 juta penumpang, yang artinya dua kali lipat dari sebelumnya.

Kemudian berikutnya yang cukup membanggakan yang ada di bandara internasional Lombok di Lombok Tengah ini bahwa Bandara Lombok sudah mempunyai runway yang cukup panjang.

Runway bandara ini mengalahkan panjang dan kekuatan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

Bandara Internasional Ngurah Rai adalah salah satu bandara andalan Angkasa Pura 1 di Indonesia. Saat ini (runway) Bandara Lombok sudah lebih panjang yaitu sudah mencapai 3.300 meter.

Dengan runway yang panjang ini penumpang itu bisa melakukan direct flight (penerbangan langsung) dengan pesawat terbesar yaitu Garuda Indonesia Boeing 777 300ER sampai ke London Inggris.

Bizam juga baru saja melakukan penerbangan haji menggunakan pesawat Garuda yang terbesar yaitu Boeing 777 300ER yang terbang direct dengan kapasitas terberat atau dengan kapasitas maksimum dari Tanaq Awu sampai dengan tanah suci Masjidil Haram.

Jadi dengan berbagai peningkatan fasilitas yang kita sudah lakukan ini bukti bahwa kami sebagai BUMN di bandara yang berada di Lombok ini berkomitmen mendukung peningkatan pariwisata maupun ekonomi yang memiliki akar khusus di Pulau Lombok maupun di NTB.

Berdasarkan pengamatan kami, aktivitas Bandara Internasional Lombok semakin membaik seiring melandainya kasus Covid-19. Boleh dijelaskan mengenai perkembangan pada semester pertama tahun 2022.

Jadi memang secara keseluruhan bandara-bandara yang ada di Angkasa Pura (AP) 1 maupun Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid atau Bizam ini peningkatan penumpang sudah terasa cukup signifikan.

Biasanya kita angkut 8.000 penumpang per hari pada saat sebelum pandemi Covid-19.

Saat ini di Bizam penumpang rata-rata sudah di angka 5.000-6.000 per hari. Hal ini sudah menjadi tanda yang cukup signifikan. Apalagi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2021 dan tahun 2020.

Pada tahun 2022 ini dampaknya sangat signifikan dan sekarang bandara sudah mulai bergeliat. Ini tanda bahwa perekonomian, pariwisata dan pengunjung yang datang ke Pulau Lombok ini sudah semakin meningkat.

Sekarang ini operasional penerbangan dari pagi sampai jam berapa?

Per tanggal 21 Agustus 2002 kemarin, bandara melakukan extension dari jam operasional yang semestinya. Pada awalnya bandara hanya melayani dari jam 8 sampai jam 5 sore.

Sekarang Bandara Lombok sudah melayani dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam. Dengan harapan dukungan ini bisa menciptakan demand demand yang baru.

Penumpang bisa terbang malam atau terbang pagi ke Lombok maupun ke luar Lombok sehingga bisa meningkatkan traffic yang ada di Pulau Lombok.

Setelah berjalan kurang lebih dua pekan, bagaimana perkembangannya?

Memang penambahan jam operasional ini dilakukan secara bertahap karena airlines melakukan penambahan rute tetap memperhitungkan visibility atau probabilitas dari rute tersebut.

Saat ini sudah bertumbuh secara perlahan dan saya berharap dalam waktu
satu atau dua bulan ini bisa menjadi lebih banyak lagi.

Geliat kehidupan bandara ini tentu menggerakkan ekonomi. Bagaimana perkembangan usaha yang ada di kawasan bandara ini dan sekitarnya?

Yang pertama adalah bahwa bandara ini suka tidak suka dan mau tidak mau ini menjadi epicentrum bagi suatu daerah dalam hal peningkatan perekonomian.

Jika dibandingkan 10 tahun yang lalu, kondisi yang ada di Lombok Tengah sekarang sudah sangat luar biasa perubahannya.

Hal ini juga sudah diakui oleh masyarakat yang ada di sekitar bandara. Semua kepala desa mengakui, adanya bandara ini menciptakan perekonomian yang lebih baik.

Kalau sebelumnya mereka bertani sekarang sudah banyak pekerjaan-pekerjaan baru yang diciptakan oleh Bandara Internasional Lombok ini.

Selanjutnya di Bizam ini kita memberikan prioritas dalam hal perekrutan tenaga kerja lokal.

Bandara pada saat dibuka hingga saat ini, hampir sebagian besar yang mengisi tenaga kerja adalah penduduk lokal dengan angka hingga 60 persen lebih.

Saya harus cek lagi detailnya tapi itu jumlah yang sangat banyak. Ini sudah kita lakukan sejak bandara ini dibuka.

Kemudian yang terbaru soal pedagang asongan di bandara memang menjadi PR (pekerjaan rumah) Bizam yang harus diselesaikan.

Kami sudah menempuh beberapa langkah sebagai berikut.

Pertama, PKL (pedagang kaki lima) yang tadinya berkeliaran ada di mana-mana, saat ini Bizam sudah siapkan tempat khusus untuk mereka.

Bizam menyiapkan tempat bagi mereka yang dipastikan bahwa penumpang akan melewati lapak-lapak pedagang kaki lima tersebut.

Besar peluang penumpang akan membeli sesuatu atau makan di lapak PKL.

Pendekatan yang Bizam lakukan saat ini agak sedikit berbeda. Kami merangkul mereka, PKL yang ada diberikan pengertian, diajak berdiskusi, dan diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan bandara.

Contohnya saat 17 Agustus 2022, bandara membuat yang namanya perlombaan untuk warung terindah dan terbersih. Mereka diberikan hadiah dan mereka juga dibatkan dalam kegiatan lomba 17 Agustus lainnya.

Berdasarkan pengakuannya, mereka menyampaikan bahwa perhatiannya berbeda saat ini dibandingkan dengan yang sebelumnya. Dimana sebelumnya PKL lebih dilihat sebagai bukan sebagai mitra. Kalau sekarang ini Bizam memperlakukan mereka sebagai mitra.

Namun demikian masih ada juga beberapa PKL yang memang mencoba untuk melakukan hal-hal di luar ketentuan yang ditetapkan.

Terhadap PKL yang demikian, kita tetap sosialisasikan dan ajak dengan baik-baik. Bizam terus melakukan pendekatan yang humanis.

Saya pernah ke Lombok tahun 2016, dan kalau dibandingkan saat ini keberadaan PKL sudah lebih baik. Mereka beraktivitas tapi tidak menggangu kenyamanan penumpang.

Ya benar pendekatan kami adalah melibatkan mereka sehingga merasa memiliki bandara. Karena satu hal yang saya sering katakan kepada teman-teman itu bahwa sebagai GM saya bisa jadi hanya sampai dua atau tiga tahun di Bandara Lombok.

Namun Bandara Internasional Lombok ini tetap akan berada di sini selamanya sebagai tumpuan hidup masyarakat banyak. Inaq dan anak inaq (ibu) seharusnya menggantikan kami nanti, membesarkan Bandara Internasional Lombok.

Mereka ini (PKL) bukan penjahat. Mereka ini adalah orang yang cari makan namun mereka semuanya perlu ditata, perlu dirapikan.

Jadi kita memperlakukan semua PKL sebagai mitra dan bukan sebagai musuh. Bandara Lombok terus melakukan pendekatan dan kadang-kadang harus lebih tegas agar mereka mentaati peraturan yang ada.

Saat ini pandemi Covid-19 semakin melandai. Kira-kira prediksi traffic penumpang hingga akhir tahun 2022 seperti apa?

Yang pasti saat event WSBK (bulan November 2022), insya Allah, akan naik. Kemudian overall selama tidak ada kebijakan yang baru dari mengenai pelarangan penerbangan dan lain-lain, insya Allah, jumlah penumpang akan tumbuh terus.

Apalagi ada komitmen dari Presiden Jokowi melalui Erick Thohir bahwa tiket pesawat harus murah. Itu penting banget. Karena harga tiket mahal atau murah itu sangat berdampak bagi kami sebagai pengelola bandara.

Mungkin di luar ada pemahaman sebagian orang bahwa bandara itu menjadi faktor yang menyebabkan harga tiket mahal. Padahal cost bandara terhadap airlines itu mungkin hanya sekitar 5 persen.

Saya sendiri melakukan riset saat membuat tesis. Biaya yang paling besar itu adalah avtur atau bahan bakar pesawat dan lising pesawat.

Kondisi saat ini dapat dipastikan harga minyak yang sangat tinggi menciptakan harga tiket pesawat yang luar biasa tinggi. Sebenarnya bukan hanya harga tiket yang naik, biaya kebutuhan pokok sehari-hari pun meningkat.

Tapi kita sudah mendengar langsung kebijakan presiden melalui Menteri BUMN Erick Thohir akan support melalui Garuda. Mudah-mudahan ini menggeliatkan penerbangan kita lagi.

Adakah persiapan khusus Bandara Lombok menjelang WSBK bulan November 2022?

Persiapan kita terkait WSBK bercermin dari tahun sebelumnya adalah akan melakukan segalanya secara terintegrasi dengan seluruh sektor. Semua harus terkoordinir dengan baik sehingga diharapkan proses dari hulu ke hilir bisa berjalan dengan baik.

Alhamdulilah pada saat MotoGP bulan Maret yang lalu, mobilitas di Bandara Lombok berjalan dengan lancar. Hal tersebut tidak terlepas dari tantangan-tantangan yang ada di lapangan.

Hal inilah yang menyebabkan bandara membutuhkan dirijen untuk memastikan setiap lini berjalan dengan baik. Karena mau tidak mau semuanya harus saling berkontribusi satu sama lain.

Adakah hal spesial yang teman-teman di Bandara Lombok alami saat MotoGP?

Pengalaman saat MotoGP adalah flight itu membludak luar biasa. Dan yang datang rata-rata penerbangan VIP sehingga harapannya harus dilayani dengan standar VIP pula.

Untuk memenuhi ekspektasi dari semua stakeholder itu merupakan tantangan yang luar biasa bagi Bandara Lombok. Akan tetapi, jika terkoordinir dengan baik, maka semuanya akan berjalan dengan lancar.

Apa tips Pak Adil sehingga dapat memberikan pelayanan sebagus mungkin kepada semua pihak?

Pertama, adalah kita tentukan dulu standar kita. Kita ini ingin menjadi bandara internasional, ingin menjadi tempat event internasional di Mandalika, berarti standar kita harus standar internasional.

Kalau demikian, kita tidak bisa lagi bicara business as usual. Kita tidak bisa memberikan pelayanan sederhana, apa adanya.

Mau nggak mau semua lini harus meng-upgrade kualitas layanan yang akan diberikan. Itu yang pertama. Sebab kalau kita laksanakan dengan cara biasa maka hasilnya akan biasa-biasa saja juga.

Dari sisi kami terus melakukan perbaikan-perbaikan dengan segala sumber daya yang ada di sini. Kami juga melakukan kolaborasi.

Pandemi dua tahun, selama itu kami lakukan cost efisiensi. Sekarang ini pun kami masih melakukan efisiensi guna memastikan ini bisa survive.

Kita berkolaborasi dengan Pak Bupati Lombok Tengah (H. Lalu Pathul Bahri, SIP). Bupati Lombok tengah sangat support dalam hal membantu membersihkan bandara yang selama ini tidak dibersihkan.

Kemudian ada dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB melalui Ibu Wagub. Ada kegiatan pembersihan di bandara. Kita juga akan melakukan kolaborasi dengan semua stakeholder supaya ini bisa berjalan dengan baik.

Dari sisi koordinasi integrasi, kalau menurut saya yang penting itu silahturahmi. Itu kuncinya. Bentuknya apapun ketika kita melakukan suatu pekerjaan, silaturahmi, berkomunikasi, insya Allah semuanya bisa berjalan baik. Paling itu yang menjadi tips utama kita.

Mengingat tantangan dan tuntutan ke depan makin tinggi, apa harapan Pak Adil dan seluruh jajaran dalam konteks kolaborasi itu demi pelayanan bandara yang semakin baik?

Kami harapkan mari kita bergerak bersama-sama dalam rangka meningkatkan kualitas layanan. Harapan kami kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten membantu meng-upgrade layanan itu.

Paling simpel kita berkaca pada tetangga kita, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Pemerintah Provinsi NTB.

Harapan saya kita bisa melakukan kolaborasi dengan tetangga kita itu. Bali sudah berhasil melaksanakan kegiatan pariwisata. Provinsi NTB bisa berkolaborasi menjadi satu kesatuan.

Bagaimanapun di Bali kedatangan turis sangat luar biasa. Lalu selanjutnya bagaimana caranya agar turis-turis di Bali bisa menuju ke Lombok.

Kemudian kita bisa bersinergi, berbagi pikiran, bagaimana melakukan pelayanan yang baik. Harapan kami seperti itu.

Dengan jarak Bali dan Lombok yang hanya sekitar 150 km, maka diharapkan ada kolaborasi, dan banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka mendukung pariwisata dan perekonomian di Lombok atau NTB. Itu yang kami harapkan dari bapak ibu yang ada di pemerintahan.

Kepada masyarakat kami harapkan bisa sama-sama menjaga bandara ini dengan baik. Pedagang Kaki Lima hendaknya berjualan di tempat yang telah ditentukan. Kemudian menjaga kebersihan bandara.

Menjaga kebersihan ini memang menjadi satu tantangan tersendiri bagi kami.

Setiap jumat pagi mulai pukul tujuh kami melakukan aksi Jumat bersih. Saya turun sendiri untuk melihat proses pembersihan.

Bagaimana dengan frekuensi penerbangan internasional saat ini?

Penerbangan internasional di Bandara Lombok sudah dibuka. Tapi sementara baru ke Kuala Lumpur. Traffic-nya belum seberapa. Sebab memang kami perhatikan, rata-rata orang datang ke Lombok ini melalui Bali atau Jakarta.

Jadi, wisatawan tidak langsung datang menuju ke Lombok. Itulah sebabnya tadi saya bilang kita perlu kolaborasi. Misalnya dengan tetangga kita Bali.

Lombok ini sangat indah Pak. Lansekap dan natur alamnya sangat indah. Masih eksotis, masih origin. Masih perawanlah. Nah ini yang tidak dimiliki oleh tetangga kita, Bali.

Ini ada market yang bisa kita tarik supaya bisa masuk ke sini. Kalau kolabosari ini berjalan akan langsung terasa bagi perkembangan pariwisata di sini.

Lebih efisien bagi wisawatan jika mereka langsung terbang ke Lombok ketimbang mesti masuk via Jakarta atau Bali.

Ya, benar seperti itu. Tapi yang perlu dibangkitkan saat ini adalah awareness. Orang kan tidak mau beli dulu. Orang tahu dulu, coba dulu. Lewat mana? Misalnya lewat Bali dulu, oh ada Lombok. Bagus itu.

Awareness terbangun akan mendatangkan traffic langsung ke Lombok akan lebih mudah.

Pak Adil optimistis kan?

Ya saya optimis. Sangat optimis.

Pak Adil berkarya di Angkasa Pura sudah berapa tahun?

Saya mulai karir saya sejak 2006, jadi sudah 16 tahun.

Paling lama bertugas di mana?

Jadi saya kebetulan penempatan di Bali terus. Ini adalah bandara pertama saya di luar Bali. Jadi lumayan sedikit tahu soal Bali.

Wah sudah layak disapa bli ini. Hahaha

Aslinya dari Medan, Pak.

Yang paling nggak enak jadi orang Angkasa Pura tuh apa pak?

Apa ya? Alhamdulilah semuanya enak. Asyik-asyik saja buat saya. Kalaupun ada yang nggak enak, ya kita jalani aja. Semua hal kalau kita jalani dengan ikhlas jadinya baik adanya.

Berada di Bandara Lombok ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi saya. Apalagi Lombok sekarang sangat tren di dunia. Satu-satunya tempat di Indonesia yang mengakan MotoGP.

Ini yang harus kita dukung. Kita sudah punya bandara yang bagus, kita punya sirkuit yang bagus. Kalau saya suka bercanda sama teman-teman, kita nih punya parang, pedang. Tapi masa kita nyacah cabai. Nggak level itu.

Jadi kita harus upgrade kualitas kita, standar kita di level internasional semakin baik.

Apa hal paling berkesan bagi Pak Adil tentang Pulau Lombok ini?

Alamnya. Luar biasa indah. Kalau kita jalan ke arah Senggigi, Gili Trawangan, lautnya biru. Luar biasa dan masih virgin. Perawan. Alam bawah laut pun masih bagus. Biota lautnya kaya.

Apakah sudah sempat mendaki Gunung Rinjani?

Belum pak. Ada rencana tapi harus siapkan fisik. Di sana banyak spot menarik juga menantang. Mudah-mudahan bisa terwujud sampai ke atas.

Gunung Rinjani memang sangat populer di dunia.

Benar. Lombok ini unik. Selain alamnya indah, masyarakatnya memiliki budaya yang khas. Ada campuran Bali dan dari tempat lainnya juga. Luar biasa Lombok ini.

Apa harapan Pak Adil terhadap kami insan pers dalam konteks pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat?

Harapan saya yang pasti media kan menjangkau ke mana-mana, nasional hingga internasional. Pertama, membantu mempromosikan keindahan alam Lombok dan keramahan orang-orangnya ke seluruh dunia.

Kedua, yang paling penting bapak-bapak ini yang mengawal kebijakan. Bagaimana kebijakan ini menjadi sesuatu yang positif dan produktif. Terutama dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata. Dua hal itu peran rekan media yang tidak diganggu gugat.

Sebelum mengakhiri perbincangan kita, silakan Pak Adil menyampaikan harapan atau pesan.

Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Tribun Lombok yang sudah melakukan podcast bersama kami di Bandara Zainuddin Abdul Madjid atau yang lebih dikenal masyarakat luar Bandara Internasional Lombok.

Kami selaku pengelola dari bandara ini berkomitmen bahwa bandara ini hadir di tengah masyarakat NTB atau masyarakat Lombok untuk meningkatkan perkembangan ekonomi maupun pariwisata.

Tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri. Seluruh stakeholder, seluruh masyarakat, seluruh media, juga mempunyai peran yang sangat penting dalam melakukan pencapaian untuk tujuan kita bersama.

Kami memohon dukungan dari semuanya terhadap segala sesuatu yang ada di Bandara Lombok ini supaya bisa kita jalankan dengan baik.

Kepada masyarakat yang ada di sekitar bandara, Lombok tengah, mari kita jaga ketertiban, kebersihan yang ada di bandara ini maupun masyarakat yang ada di luar Lombok tengah bahwa bandara ini milik kita semua.

Bandara ini milik bangsa kita, bandara ini milik NTB, bandara ini milik Pulau Lombok. Kalau bukan kita yang jaga, siapa? Kalau bukan kita yang membersihkan, membesarkan siapa lagi?

Inilah komitmen yang kami harapkan dari semua stakeholder yang ada di bandara ini maupun di maayarakat Lombok dan NTB supaya kita sama-sama menjaga dan membesarkan bandara ini maupun Pulau Lombok yang kita cintai bersama. Demikian dari saya. Terima kasih. (sinto)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved