Wisata Bima

Wisata Bima, Menikmati Sensasi Mistis di Pulau Ular Bima, Berani?

Pulau dengan luas 800 meter persegi ini, berada di tengah laut di Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Dok. Istimewa/Warga
Wisata Bima, Menikmati Sensasi Mistis di Pulau Ular Bima, Berani? - Pulau Ular di Bima, tempat wisata wajib bagi traveler yang ingin menguji adrenalin. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Pulau Ular di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah tidak asing bagi warga Bima.

Pulau dengan luas 800 meter persegi ini, berada di tengah laut di Desa Pai, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.

Pulau ini tidak dihuni manusia, tapi dihuni oleh ribuan ekor ular berwarna hitam putih, dengan corak belang-belang.

Bentuk ekornya pipih, yang menandakan ia jenis ular laut.

Baca juga: Wisata Bima, Air Terjun Kalate Mbaju Destinasi Terdekat di Kabupaten Bima

Ular dengan nama latin Laticauda Colubrina ini termasuk semi akuatik dan beraktivitas di dalam air ketika mencari makanan.

Hewan melata yang membuat banyak manusia ketakutan ini, juga beraktivitas di darat ketika akan berganti kulit, istirahat atau ketika bereproduksi.

Jenis pulau ular di Bima, termasuk pada ular laut berbisa.

Tapi uniknya, sejak pulau ini dikunjungi sekitar tahun 1990 an tidak pernah ada kasus manusia yang digigit atau dipatuk.

Baca juga: Wisata Bima, Pulau Kambing yang Eksotis dan Menyimpan Jejak Sejarah Penting

Ketika menginjakkan kaki ke pulau ular, pengunjung bisa dengan leluasa melihat ular yang berenang di dalam air laut atau sedang bersembunyi di rongga-rongga karang pada pulang tersebut.

Tidak jarang, manusia yang berkunjung akan menarik ular-ular tersebut untuk dipegang dan berfoto.

Namun jika anda termasuk yang takut pada hewan melata satu ini, disarankan untuk tidak ke pulau ular karena jumlahnya yang banyak.

Bisa dibayangkan, pulau yang hanya memiliki luas 800 meter persegi tersebut didiami oleh ribuan ular.

Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Atta Halilintar dan Aurel Menikmati Pariwisata Bima

Sehingga setiap langkah, maka akan berjumpa dengan ular laut tersebut.

Saat TribunLombok.com berkunjung ke pulau ini, warga setempat menyampaikan, ada beberapa larangan jika ingin tetap aman berada bersama para ular tersebut.

Paling utama adalah, tidak boleh membawa keluar ular-ular tersebut dari pulau.

Jika nekat, maka yang membawa ular tersebut akan mendapatkan musibah atau mati dipatuk ular yang dibawanya.

Bahkan nelayan yang kerap mencari ikan di sekitar perairan pulau ular, harus melepaskan ular tersebut jika secara tidak sengaja tersangkut jaring.

"Karena kami percaya, ular-ular tersebut membawa keberkahan bagi desa dan tanah kami di Bima," ungkap seorang warga, Arif.

Ada cerita turun temurun, yang juga mewarnai bagaimana ular-ular tersebut bisa mendiami pulau tersebut.

Menurut Arif, ular-ular laut tersebut merupakan wujud dari manusia pada masa dulu yang mengasingkan diri ke pulau tersebut.

Sehingga tidak heran, ular yang ada di pulau tersebut jinak meskipun berbisa.

Cerita mistis lain yang berkembang yakni, ketika hari Jumat maka pengunjung akan bisa melihat ular-ular tersebut kompak berada di laut dan mengambang dengan kompak.

Ini pernah dialami beberapa orang pengunjung, yang melihat keunikan perilaku para ular laut tersebut ketika hari Jumat.

Keunikan lain yang nampak pada pulau ini, adanya 2 pohon bunga Kamboja yang tumbuh di atas perbukitan pulau penuh ular tersebut.

Tidak ada yang tahu pasti, bagaimana 2 bunga Kamboja tersebut bisa tumbuh.

Meskipun ada di tengah laut , juga ada rerumputan yang tumbuh meskipun tidak ada air tawar pada pulau tersebut.

Untuk menuju Pulau Ular ini, pengunjung bisa berangkat dari Kota Bima dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam.

Bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Jalannya pun terbilang sudah mulus, jika dibandingkan pada tahun 1990an lalu.

Tiba di Desa Pai Kecamatan Wera, pengunjung harus menggunakan perahu dari bibir seberang pulau ular.

Biaya sewanya pun terhitung murah meriah, tergantung dari jumlah muatan perahu, sekira Rp15 ribu per orang dengan jarak hanya 500 meter saja.

Selain bisa merasakan sensasi memacu adrenalin, pengunjung juga bisa memancing atau langsung memesan ikan segar dari nelayan sekitar pulau ular.

Bagaimana, tertarik dan berani merasakan eksotisme laut dan ular sekaligus di Bima? (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved