Sebulan Dilanda Kekeringan, Warga Mujur Geram Pamsimas Tak Bisa Dimanfaatkan
Warga Dusun Mujur di Kabupaten Lombik Timur mempertanyakan keberadaan enyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) karena mereka
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
"Sistem pembagiannya itu pun per jam, dan itu butuh proses, karena air ini memang tidak bisa dinikmati seluruhnya dalam satu waktu bersamaan," lanjutnya.
Karenanya, permasalahan yang dihadapi masyarakat dusun Mujur akan ditindak lanjuti.
Hanya saja pihaknya mengakui dalam kondisi sekarang desa terkendala keuangan yan belum optimal.
"Masyarakat harus siap menerima, karena kalau kita lihat walaupun airnya mencukupi tapi kalau tidak diatur pembagiannya tetap tidak akan bisa dinikmati dengan maksimal oleh warga," pungkasnya.
Penjelasan Pamsimas
Petugas Pamsimas Dahram mengakui, pergantian kilometer itu penting dilakukan supaya pengurus yang ada bisa lebih leluasa melakukan tugasnya.
Sehingga dengan harapan mesin Pamsimas ini tidak mati.
"Jadi kalau kita nggak ganti kilometernya berarti pagi kita hidupkan sore sudah mati. Karena masyarakat itu buang-buang air, kalau tidak memakai kilometer yang kami sarankan," jelasnya.
Itu sebabnya lanjut Dahram, ada inisiatif pihak petugas untuk mengganti kilometer yang lama dengan yang baru, supaya air aliran Pamsimas ini betul-betul bermanfaat.
"Kita tekankan untuk penggantian kilometer ini, agar alirannya sesuai, dimana ya memang airnya untuk kita di sini bukan untuk tanaman, bukan untuk yang lainnya, airnya ini kan yang membutuhkan itu manusia khususnya di dusun Mujur ini," katanya.
"Itu sebabnya kita mau ganti kilometernya, tapi masyarakat saya di sini itu masih belum menerima, artinya belum punya uang, belum punya itu belum punya ini, dia belum menerima," sambungnya.
Masalah kilometer baru memang menjadi permasalahan utamanya, sebelumnya juga masyarakat mau menerimanya tapi secara perlahan.
"Sesuai kesepakatan pengurus yang lain, bagi yang punya kilometer yang sudah ada ya nggak apa-apa di pakai, namun juga ada yang rusak itu yang mau diganti," terangnya.
Pihaknya setuju dimanfaatkan kilometer yang sudah ada, dan secara bertahap pengurus akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk pergantiannya.
"Kalau kita sudah kandas dengan pulsa, sementara mereka tidak mau membeli kilometer yang baru, di sana kita bertindak tegas," tegasnya.