Keranda Mayat Untuk Bupati, Warga Donggo dan Soromandi di Bima Tuntut Perbaikan Jalan

Sepanjang jalan penghubung Desa Kala Kecamatan Donggo tersebut, terutama di pertengahan kampung, tampak rusak parah.

Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TribunLombok.com/Istimewa.
Aksi warga di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, saat menggelar aksi pada Jumat (19/8/2022).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Laskar Terpelajar Donggo -  Soromandi memberikan keranda mayat bagi Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri pada Jumat (19/8/2022).

Aksi tersebut menyusul aksi sebelumnya, yang digelar oleh para pemuda tersebut menuntut perbaikan jalan di Kecamatan Soromandi dan Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. 

Kondisi jalan rusak, diklaim sudah berlangsung lebih dari enam tahun dan dibiarkan begitu saja oleh pemerintah. 

Sepanjang jalan penghubung Desa Kala Kecamatan Donggo tersebut, terutama di pertengahan kampung, tampak rusak parah.

Di mana-mana berbentuk kubangan, hingga kerikil bertebaran hiasi badan jalan, akibat tergerus banjir. 

Baca juga: Tastura Mengajar Gelar Nonton Bareng Film Merariq Kodeq di Sekolah Pelosok Lombok Tengah

Dalam aksinya, mereka membuat keranda mayat tertutup kain putih dan menuliskan 'Bupati Bima Mati'. 

Pada aksi sebelumnya, yakni Rabu (17/8/2022) lalu, mereka juga bahkan membentangkan spanduk, memuat foto Kepala Daerah dan DPRD yang bertuliskan narasi kritik, "Wisata Sungai Kering, 77 Tahun Indonesia Merdeka, Tanah Kami Masih Terjajah". 

Aksi warga di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, saat menggelar aksi pada Jumat (19/8/2022). 
Aksi warga di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, saat menggelar aksi pada Jumat (19/8/2022).  (TribunLombok.com/Istimewa.)

Koordinator Aksi Kur'an Manjaya saat dihubungi wartawan mengaku, jalan setempat dilaporkan rusak pada enam tahun terakhir. 

Tepat saat pasangan kepala daerah IDP-Dahlan, mulai memimpin Kabupaten Bima.

Namun hingga tahun 2022 ini,  ketika keduanya kembali memimpin untuk kedua kalinya, jalan tak kunjung juga diperbaiki.

"Sejak dipimpin IDP-Dahlan enam tahun terkahir, jalan di kampung kami tidak pernah mereka perbaiki," ungkapnya. 

Baca juga: Bule Israel Tewas di Gunung Rinjani, Tim Pendahulu Mulai Mendaki untuk Pantau Medan Evakuasi

Padahal menurut dia, total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang digunakan IDP-Dahlan selama nahkodai Bima mencapai Rp 9 Triliun.

Harusnya anggaran sebanyak itu katanya, sebagian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan hingga biaya pemeliharaan berkala.

Selama IDP-Dahlan memimpin Bima lanjutnya, baru satu titik jalan yang telah diperbaiki di Kecamatan Soromandi, yakni jalan penghubung antar dusun di Desa Punti.

Padahal tingkat keparahan kerusakan, menurut Aktivitas IMM ini justeru yang alami rusak berat adalah jalan di Desa Wadukopa.

"Baru di Desa Punti yang diperbaiki, sementara di desa kami gak, padahal jalan ini sudah betul-betul rusak. Jika gak diaspal, jalan kami lama-lama akan seperti sungai," keluhnya.

Tidak hanya menyoroti eksekutif, ia juga menyoroti legislatif sebagai penyambung lidah rakyat tidak berperan aktif mendorong perbaikan jalan bagi masyarakat setempat. 

Baca juga: Pendaki Tewas Terperosok, Simak SOP Naik Gunung Rinjani Lengkap dengan Aturannya

Selain di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi, jalan rusak juga ditemukan di sejumlah Desa di wilayah Kecamatan Donggo.

Fasilitas umum yang rusak itu seperti ditemukan di Desa Kala, Desa O'o, Desa Mpili hingga jalan raya di Desa Mbawa.

"Jalan pada beberapa desa itu, juga sudah bertahun-tahun rusak. Malah di sana lebih parah lagi kerusakan jalannya," ungkap Kur'an. 

Ia berharap, jalan-jalan tersebut dapat diperbaiki secepatnya oleh Pemda Bima.

Jika bukan melalui APBD tahun 2022 ini, paling tidak mereka bisa kucurkan anggaran pada tahun 2023 mendatang.

"Bukanya hanya di dua kecamatan itu. Kalau bisa mereka bisa tuntaskan semua jalan rusak yang ada di Bima," harap Kur'an.

Sementara itu, Kabag Prokopim Sekretaris Daerah Kabupaten Bima Suryadin, yang dikonfirmasi mengaku perbaikan jalan di Desa Wadukopa masuk tahap perencanaan pembangunan tahun 2022.

Sebenarnya kata pria yang akrab disapa Yan ini, anggaran untuk perbaikan jalan sudah dianggarkan pada tahun 2021 lalu. 

"Tapi karena covid-19, semuanya terpangkas," akunya. 

Ia memastikan anggaran telah dimasukkan lagi pada tahun 2022, sehingga realisasinya diharapkan tidak ada kendala.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved