Profil TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Ulama Karismatik Pahlawan Nasional dari NTB
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dikenal sebagai nasionalis, pejuang kemerdekaan, dai, mubalig, guru, ulama, sastrawan, politisi, dan pembaharu
Nafas dan semangat perjuangan Syeikh Rahmatullah ini menjadi inspirasi bagi Zainuddin muda melihat kondisi bangsanya yang juga sedang terjajah dan terbelakang.
Pesantren al-Mujahidin ini didedikasikan untuk menggembleng anak muda untuk melawan penjajah.
Pesantren ini kemudian berkembang menjadi Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 Hijriah/22 Agustus 1937 Masehi.
Baca juga: TGB Sebut Guru Syeikh Syahawi Satu Jalur Keilmuan dengan Pendiri NU dan NWDI
Masih dikutip dari laman nwdi.or.id, penggunaan nama pesantren dan madrasah ini sangat kuat mengisyaratkan semangat jihad untuk ummat islam dan kebangkitan bangsa, negeri atau tanah air, yakni Nahdlatun Wathan.
6 tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 Hijriah/21 April 1943 Masehi, Muhammad Zainuddin muda mendirikan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang berarti gerakan kaum perempuan di Pancor, Lombok Timur.
Pendirian NBDI ini merupakan semangat pendidikan emansipatoris agar kaum perempuan, sebagaimana kaum laki-laki, juga bangkit memajukan ummat, negeri, dan tanah air seperti nama organisasi kemasyarakatan yang didirikan yaitu Kebangkitan Tanah Air.
Perjuangan Kemerdekaan RI
Pada zaman penjajahan, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid juga menjadikan madrasah NWDI dan NBDI sebagai pusat pergerakan kemerdekaan.
Tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertempur melawan dan mengusir penjajah.
Bahkan secara khusus, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid bersama guru-guru madrasah NWDI-NBDI membentuk suatu gerakan yang diberi nama “Gerakan al-Mujahidin”.
Gerakan al-Mujahidin ini bergabung dengan gerakan-gerakan rakyat lainnya di Pulau Lombok untuk bersama-sama membela dan mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan Bangsa Indonesia.
7 Juli 1946, TGH Muhammad Faizal Abdul Majid yang merupakan adik kandung TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memimpin penyerbuan tangsi militer NICA di Selong.
TGH Muhammad Faisal Abdul Madjid gugur dalam pertempuran ini sebagai syuhada bersama dua santri NWDI.
Baca juga: TGB : Jalan Anak Mendapat Berkah Ilmu adalah Orang Tua yang Menyenangkan Hati Guru
Pada tahun 1953, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan sebuah organisasi islam Nahdlatul Wathan.
Melalui organisasi ini, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid memberikan pengaruh dalam perkembangan dunia pendidikan di Lombok.