Geomarine Trip, Melihat Langsung Konservasi Penyu hingga Belajar Geologi Pembentukan Pulau Lombok

Geomarine Trip ke Kawasan Ekologi Esensial (KEE) Nipah di Lombok Utara menutup kegiatan Geotourism Festival and International Conference

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Kegiatan Geotourism Festival and International Conference TCC Nipah, Lombok Utara. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Geomarine Trip ke Kawasan Ekologi Esensial (KEE) Nipah, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara menutup kegiatan Geotourism Festival and International Conference.

Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk melihat langsung konservasi penyu di Turtle Conservation Community (TCC) Nipah.

Selain itu peserta juga diajak mengeksplorasi kekayaan geologi dan underwater kawasan ini.

Markas TCC di Pantai Nipah menempati lokasi di tepi pantai, lokasinya diapit oleh warung-warung kuliner seafood Nipah.

Baca juga: Pantai Nipah, Laut Biru dengan Pasir Putih dan Ikan Bakar yang Jadi Favorit Wisatawan

Tim TCC Nipah menyambut semua rombongan.

Mereka menjelaskan sejarah terbentuknya TCC Nipah dan aktivitas yang dilakukan seiap hari.

“Tadi malam kami dapat telur penyu, hari ini akan kita kubur bersama-sama,’’ kata pengurus TCC Nipah Fikri, pada Minggu, (14/8/2022).

Di kolam penampungan tukik, peserta dijelaskan tentang jenis penyu yang ada saat ini.

Di salah satu kolam tampak penyu yang sudah besar.

Disampaikan Fikri, penyu tersebut terjerat oleh jaring nelayan.

Beberapa terluka. Tim TCC Nipah akan segera melepas kembali penyu tersebut setelah kondisinya cukup baik.

Setelah melihat tukik di kolam penampungan, peserta membuat lubang untuk menguburkan telur penyu yang didapat semalam.

Dijelaskan Fikri, sebenarnya cara terbaik adalah membiarkan telur penyu di lokasi dipilih induk penyu.

Tapi ancamannya jika ada anjing dan biawak yang memakan telur itu.

Begitu juga ketika menetas dimakan oleh anjing.

“Kami tampung dulu, waktunya maksimal dua bulan,’’ katanya.

Setelah peserta mendapat kesempatan menanam telur penyu kegiatan dilanjutkan dengan beach clean up.

Kegiatan bersih pantai berlangsung 30 menit.

Baca juga: Penyu Hijau Ditemukan Mati di Perairan Teluk Bima dengan Kondisi Cangkang Berlubang

geologi nipah pembentukan pulau lombok
Peserta Geomarine Trip pada Geotourism Festival and International Conference melihat proses geologi pembentukan Pulau Lombok di Tebing Batu Bolong, Pantai Nipah, Lombok Utara.

Sebelum kegiatan beach clean up, sehari sebelumnya tim TCC Nipah juga sudah melakukan clean up.

Sampah plastik yang dijumpai di Nipah berasal dari pengunjung dan yang terbawa oleh gelombang.

Menaiki perahu, selanjutnya peserta diajak keliling ke tebing-tebing pantai di Pantai Pandanan, Pantai Nipah, Pantai Malimbu.

Dengan interpreter dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) NTB, para peserta bukan sekadar menikmati keindahan tebing-tebing itu.

Mereka juga diberi tahu sejak geologi pembentukan tebing itu hingga bagaimana proses terbentuknya Pulau Lombok.

Salah satu yang menjadi ikon adalah Tebing Batu Bolong.

Sesuai namanya, tebing tersebut berlubang di bagian tengahnya.

Lokasi tersebut menjadi spot foto favorit peserta.

Baca juga: Wisata Edukasi Budi Daya Tukik Sukses, Wagub NTB: Kebersihan Juga Diperhatikan

Pengurus IAGI NTB Yuniar Pratiwi menjelaskan proses-proses yang terjadi dari informasi bebatuan yang bisa dilihat peserta.

Garis-garis seperti kue lapis, arah garis-garis dari bantuan merekam peristiwa yang terjadi jutaan tahun lalu.

Ke depannya, IAGI NTB dan Geopark Rinjani akan membuatkan buku interpretasi yang bisa digunakan oleh pemandu.

“Selain berbagai cerita dan mitos lokal terkait tebing-tebing ini, penting juga wisatawan tahu sejarah geologi daerah ini. Ini menjadi tambahan pengalaman bagi wisatawan,’’ katanya.

Pada kegiatan Geomarine Trip yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, peserta melakukan transplantasi terumbu karang.

Transplantasi terumbu karang dilakukan di kedalam 4-6 meter.

Tim dari TCC Nipah menyediakan tabung selam bagi tim yang akan mengatur penanam terumbu karang.

Selain itu tim lainnya bisa free dive saat menaruh bibit terumbu karang di media yang sudah disiapkan.

Setelah setelah transplantasi terumbu karang, peserta kembali ke daratan. Kegiatan dilanjutkan dengan melepas tukik.

Masing-masing peserta diberikan satu ekor tukik untuk dilepas.

Sebuah kesempatan langka, saat kegiatan berlangsung sebuah lubang tempat menaruh telur penyu menetas.

Baca juga: Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah Ikut Melepas 150 Ekor Tukik di Pantai Mapak Indah Mataram

Tukik yang baru menetas itu menjadi tontonan peserta.

Rangkaian kegiatan Geotourism Festival and International Conference dengan berburu oleh-oleh di Senggigi, Lombok Barat.

Peserta menikmati belanja dengan berbagai harga diskon, peserta juga disuguhkan makan makan dengan iringan musik band.

“Kita harus optimis dengan kebangkitan pariwisata, dan melalui geofest ini salah satu cara mendorong kebangkitan pariwisata,’’ kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi yang menutup kegiatan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved