Kasus 3,6 Ton Beras Bansos Dikubur: Bau Busuk Tercium Sampai Rumah Warga, JNE Gandeng Hotman Paris
Deretan fakta temuan 3,6 ton beras bansos dikubur di Depok, bau busuk tercium sampai rumah warga, pengakuan pemilik lahan dan JNE gandeng Hotman Paris
Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Lokasi gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.
Baca juga: Warga Lombok Mulai Berburu Beras Ketan untuk Bikin Jaje Poteng Lebaran
Rudi mengatakan penimbunan itu tidak diketahui olehnya karena selama ini lahan tersebut selalui dipenuhi oleh mobil milik JNE Express.
"Sengaja diam-diam, sembunyi-sembunyi, atau akal-akalan. Dan tukang galinya pun, tukang gali kuburan," tutur Rudi.
Menurut Rudi, tukang gali pun tidak mengetahui tujuan lubang yang ia buat. Mereka hanya mengetahui penggalian untuk membuat lubang septic tank.
Adapun penggalian atau pembongkaran paket bansos presiden yang dikubur di Depok itu dihentikan sementara karena aromanya tidak enak.
Saat ini, Rudi mengatakan lubang itu sengaja ditutup terpal untuk menghindari bau menyengat yang tertiup angin hingga ke permukiman warga setempat.
Rudi menjelaskan, dari hasil penggalian yang dilakukan sejak 29 Juli 2022 di lahannya, setidaknya ditemukan paket bansos sebanyak 3,6 ton.
Rudi menduga masih ada paket bansos yang masih tertimbun di dalam tanah dan belum diangkat. Namun terkait hal itu, ia mengatakan akan menyerahkan kepada pihak kepolisian.
JNE Gandeng Hotman Paris
Perusahaan pengiriman dan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau dikenal dengan nama JNE menggandeng pengacara kondang Hotman Paris Hutapea untuk menghadapi kasus penguburan paket bantuan sosial (bansos) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Dalam undangan yang diterima Tribunnews.com, Hotman akan menggelar jumpa pers terkait kasus yang sedang heboh itu pada Kamis (4/8/2022) besok.
"Press conference distribusi beras bantuan sosial di Kota Depok," demikian bunyi undangan yang disebarkan oleh pihak JNE seperti dikutip dari Tribunnews.
Dalam undangan itu, Hotman Paris sebagai pengacara akan memberikan keterangan bersama Mohammad Feriadi Soeprapto sebagai Presiden Direktur JNE.
Penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan JNE kepada Rudi Samin selaku pemilik dari lahan kosong itu.
Rudi pun lalu menyewa ekskavator dan menemukan timbunan sembako itu yang terkubur dalam tanah sedalam 3 meter.