Kasus 3,6 Ton Beras Bansos Dikubur: Bau Busuk Tercium Sampai Rumah Warga, JNE Gandeng Hotman Paris

Deretan fakta temuan 3,6 ton beras bansos dikubur di Depok, bau busuk tercium sampai rumah warga, pengakuan pemilik lahan dan JNE gandeng Hotman Paris

Editor: Irsan Yamananda
Kolase Kompas (Tria Sutrisna dan Fitri Prawitasari)
Beras bansos yang ditimbun di Depok dan Hotman Paris. 

Garis polisi juga sudah terpasang mengelilingi tumpukan sembako itu. 

Penjelasan Kemensos

Menteri Sosial Tri Rismaharini buka suara atas penemuan ini. Dia menjelaskan, pengiriman bansos itu sedianya ditangani oleh Bulog.

Saat bahan pokok itu dalam perjalanan pengiriman, turun hujan yang mengakibatkan bansos rusak akibat kehujanan.

"Pak Menko (Menko PMK Muhadjir Effendy) menyampaikan itu bahwa saat itu pengiriman bantuan beras itu dilakukan oleh Bulog. Nah, kemudian di perjalanan itu pengirim bantuan itu barangnya itu kehujanan," kata Risma dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).

Dikarenakan kondisi beras rusak, kata Risma, bansos tersebut akhirnya diganti dengan yang baru. Penggantian Bansos ditanggung JNE selaku pihak transporter atau jasa pengirim.

Baca juga: ASN di Kota Bima Diarahkan Beli Beras di Perusahaan Umum Daerah, TPP Langsung Dipotong

"Mereka harus mengganti, karena meskipun mereka tidak tahu kualitas beras itu seperti apa tapi dia sudah kehujanan. Gitu perjanjiannya katanya," ucap Risma.

"Sudah ada keterangan bahwa memang diganti oleh penerima jasa transporternya beras itu," kata dia.

Saat ini, Kemensos masih menyelidiki alasan mengapa bantuan yang rusak itu dikubur. Kemensos pun telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

Risma mengeklaim, pihaknya sudah mendapat titik terang terkait kasus ini. Namun, belum bisa dipublikasikan karena masih ada sejumlah data yang harus dilengkapi.

"Kami belum berani menginformasikan kejadian yang terjadi di Depok itu seperti apa," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.

Pemilik Lahan: JNE Belum Izin

Penimbunan paket bantuan sosial presiden yang dikubur di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, dituding tanpa sepengetahuan pemilik lahan, yakni Rudi Samin.

"Tidak pernah, sama sekali. Jangankan minta izin, jangankan untuk membayar lahan saya, itu tidak ada," ucap Rudi dalam program Breaking News Kompas TV, Rabu (3/8/2022).

Seperti diketahui, penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE Express

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved