Berita Lombok Timur
Cara Unik Koperasi Badiul Islah di Lombok Timur Beri Pinjaman Modal, Anggota Cukup Setor Sampah
Tabungan sampah di koperasi Badiul Islah di Lombok Timur ini bisa menjadi pinjaman modal usaha nantinya
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Lombok Timur sedang berupaya mengatasi persoalan sampah.
Salah satu solusinya menggunakan skema menabung sampah di koperasi.
Koperasi Badiul Islah Gotong Royong, Desa Bagek Puyung Selatan, Lombok Timur menawarkan pinjaman modal usaha dengan menabung sampah.
Koperasi yang dibuka per Rabu (3/8/2022) ini menjadikan sampah sebagai tabungan usaha.
Baca juga: DPR RI Dorong Pengembangan Wisata Sembalun Lombok Timur Melalui Inovasi Industri Kreatif
"Jadi melalui koperasi ini masyarakat juga bisa menabung menggunakan sampah," ucap Manajer Koperasi Badiul Islah Gotong Royong Muhammad Islahil Wathan kepada TribunLombok.com usai acara peresmian.
Tabungan sampah di koperasi ini bisa menjadi pinjaman modal usaha nantinya.
"Modelnya nanti, dengan petugas datang dari pintu ke pintu untuk memberikan dua karung kepada masing-masing masyarakat, dan berikutnya masyarakat akan menjadikan sampah itu sebagai modal usaha," jelasnya.
Dia menjelaskan skema menabung sampah di koperasi ini diharapkan dapat membantu pengelolaan sampah.
Koperasi akan mengumpulkan sampah untuk didaur ulang.
Masyarakat yang menabung sampah itu dibayar sesuai dengan jenis dan berat dari sampah tersebut.
"Kita di Koperasi Badiul Islah tidak terpaku dengan dari uang saja namun menabung menggunakan sampah," terangnya.
Sampah yang dikumpulkan anggota akan ditimbang kemudian dibayar sesuai dengan harganya dan menjadi tabungan.
Dia menyebut, sampah meskipun limbah tetapi apabila dikelola dengan baik maka akan memberi nilai ekonomi.
"Sistemnya adalah kita tetap menggunakan sistem syariah dimana menggunakan akad bagi hasil," terangnya.
Ia menjelaskan pertama pihaknya akan konsentrasikan 30 sampai 70 persen.
Baca juga: RSUD Provinsi NTB Bentuk Koperasi Syariah, Upaya Tingkatkan Kesejahteraan Anggota & Masyarakat
Ketika ada modal Rp 20 juta maka koperasi akan menggulirkan dana ke masyarakat sebesar 70 persen.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pembinaan Dinas Koprasi Lombok Timur, Ikhwan Khair mengapresiasi skema koperasi ini.
"Pertama koprasi ini didirikan di dusun gotong-royong, di mana gotong-royong merupakan ruh koperasi," sebutnya.
Koperasi Badiul Islah sudah memiliki badan hukum.
"Hari ini badan hukum Koperasi Badiul Islah sudah keluar dan bisa diambil hari ini juga," terangnya.
Menurutnya ini merupakan sinyal pertanda baik bagi perkembangan Koprasi di Lombok Timur.
(*)