Fakta Kiswah Kabah: Biaya Pembuatan Rp 99 Miliar, Diganti Tiap 1 Muharram
Kiswah penutup Kabah berukuran 6,3 meter x 3,3 meter dengan tulisan ayat Alquran dan Asmaul Husna
TRIBUNLOMBOK.COM - Kiswah Kabah atau kain penutup kabah diganti pada 1 Muharram 1444 H atau 30 Juli 2022 lalu.
Kiswah kabah diganti satu kali dalam satu tahun.
Kiswah Kabah menelan biaya produksi 25 juta riyal Arab Saudi atau setara Rp 99 miliar.
Kiswah Kabah biasanya diganti pada setiap tanggal 9 Zulhijjah atau saat jemaah haji menjalani Wukuf di Arafah.
Baca juga: FAKTA Ibadah Haji 2022: Jumlah Penggunaan Air Bersih, Boks Makanan, hingga Botol Minuman
Namun tahun ini, penggantian Kiswah Kabah pada 1 Muharram 1444 H atas perintah Raja Salman.
"Selanjutnya penggantian akan terus dilakukan pada 1 Muharram," kata Asisten Wakil Sekretaris Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah Ir Faris Al Mathrafi, di Makkah, Rabu (27/7/2022) seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.
Sementara untuk pencucian Kabah akan tetap pada jadwal setiap tanggal 15 Muharram.
Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah adalah salah satu pusat peradaban di Makkah yang merupakan lokasi pembuatan Kiswah Kabah.
Di dalamnya, tergabung sekitar 220 teknisi dan seniman Arab Saudi yang ikut bekerja dalam membuat kiswah.
Bahan Kiswah Kabah
Faris mengatakan, produksi Kiswah Kabah mengunakan yang paling mahal di dunia.
Bahan itu terdiri dari 760 kg sutra Italia, serta 120 kg emas dan 100 kg perak dari Jerman
"Setiap tahun biayanya sekitar 25juta Riyal Saudi," terangnya.
Dirjen Kehumasan dan Media Majma' Malik Abdul Aziz Ahmad Suheiry menjelaskan bahwa Kiswah pernah dibuat di Mesir dan India.
Sebelum akhirnya diproduksi di Makkah Al-Mukarramah.
Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief mendapat kesempatan untuk menyulam benang emas bagian lingkaran yang membingkai tulisan 'Allahu Akbar' pada Kiswah yang akan dipasang pada 1 Muharram 1444 H.
Bagian yang disulam Hilman adalah tulisan Arab yang nantinya akan terpasang di dekat Hajar Aswad.
Baca juga: Jemaah Haji Kota Mataram Pulang dari Tanah Suci Langsung Jalani Tes Covid-19 di Asrama Haji
Sebelum menyulam, Dirjen PHU dan rombongan mendapat penjelasan dari salah satu penulis kaligrafi Majma' Malik Abdul Aziz, Syekh Mukhtar Alam terkait bagian Kiswah yang menjadi penutup Kabah.
Tulisan Kiswah Kabah
Kiswah penutup Kabah berukuran 6,3 m x 3,3 m.
Di dalamnya tertera tulisan beberapa ayat Alquran dan Asmaul Husna, dalam bentuk yang berbeda-beda, ada yang kotak, panjang, dan lainnya.
"Khat yang digunakan adalah Tsulutsi, dengan besaran yang beda-beda, ada yang kecil dan besar," ujarnya.
Di bagian atas, ada tulisan Allahu Rabbi, Hasbiyallah, dan Allahu Rabbi.
Pada bagian lain, tertera tulisan ayat Qad naraa taqalluba wajhika fis-samaa'.
Sementara pada bagian pinggir, ada tulisan surat Al Fatihah.
"Kiswah pintu Ka'bah yang tersimpan di Majma' Malik Abdul Aziz dibuat di Makkah, hadiah dari Malik Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1411 H," paparnya.
Baca juga: Jadwal Penerbangan Garuda Indonesia Kepulangan Jemaah Haji Embarkasi Lombok

Apakah kutipan ayat yang tertera di Kiswah bisa diganti dengan ayat lainnya?
Faris Al-Mathrafy menjelaskan bahwa kalau ingin mengganti tulisan ayat, harus persetujuan Raja.
Selain itu, usulan penggantian juga harus dibahas di forum yang lebih tinggi untuk mendapat persetujuan.
Namun, Faris mengaku selama ini belum pernah terjadi.
Kenapa yang digunakan adalah khat Tsulutsi?
Syekh Mukhtar menjelaskan bahwa Tsulutsi adalah jenis khat (font) yang paling tua, sejak abad 3 H.
Khat Tsulutsi juga paling bagus dan rumit.
"Khat ini membantu para penulis untuk berkreasi lebih bebas, bisa menyesuaikan dengan tempat, bisa lebih besar atau kecil," jelasnya dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan Nasrullah Jasam.
Syekh Mukhtar menambahkan bahwa Kiswah Kabah dibuat hingga selesai dalam rentang waktu 8-10 bulan.
(*)