Kesedihan Keluarga Para Korban Tewas Kecelakaan Maut di Cibubur: Anak Saya Sempat Cium Tangan

Cerita kesedihan keluarga para korban tewas dalam kecelakaan maut di Cibubur. Ada yang cerita kebaikan hingga momen terakhirnya bersama mendiang.

Editor: Irsan Yamananda
Kolase/ Kompas Joy Andre dan Tangkap Layar Video
Kecelakaan maut di Cibubur Senin, 18 Juli 2022. Cerita kesedihan keluarga para korban tewas dalam kecelakaan maut di Cibubur. Ada yang cerita kebaikan hingga momen terakhirnya bersama mendiang. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kecelakaan maut yang terjadi di jalan alternatif Cibubur, Jawa Barat pada Senin, 16 Juli 2022, menyisakan duka mendalam di benak keluarga.

Seperti diketahui, kecelakaan maut di Cibubur tersebut menelan 10 korban tewas dan 5 orang lainnya luka-luka.

Keluarga korban tewas kecelakaan maut di Cibubur ini menceritakan kebaikan mendiang hingga momen terakhirnya dengan almarhum.

Berikut ulasan selengkapnya.

Ibu Mohamad Ruslan: Dia Sempat Cium Tangan dan Minta Doa

Salah satu korban tewas bernama Mohamad Ruslan (43).

Ia merupakan warga Gang Nasib, Palmerah, Jakarta Barat.

Ibunda korban, Rumiyati (60), tak bisa menahan kesedihan setelah ditinggal putra pertamanya.

"Gimana ya namanya anak pertama. Saya disuruh makan dari semalam, tapi saya enggak mau. Saya mau ngelihat dia, biarin dianya sudah enggak ada, tapi saya mau lihat buat yang terakhir kali," ungkap Rumiyati saat ditemui di rumah duka, Selasa (19/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.

Rumiyati kemudian menceritakan momen terakhirnya dengan mendiang.

Baca juga: Sopir & Kernet Truk Pertamina Selamat dari Kecelakaan Cibubur yang Telan 10 Korban, Begini Nasibnya

Menurutnya, Ruslan bekerja sebagai kurir laboratorium di Cibubur.

"Dia jalan jam setengah 10 pagi, dia cium tangan, dia minta doa, 'Mak, doain ya biar selamat, biar kerjanya lancar'," kenang Rumiyati.

Ia mengaku sudah tak mendapat kabar lagi setelah momen tersebut.

"Sampai jam 2, jam 3, subuh enggak pulang juga. Hati sudah degdegan, saya tahajud, doa-doa semoga anak saya sehat-sehat," kata Rumiyati.

Kegundahannya memuncak ketika menantunya memberi kabar keadaan Ruslan.

"Sampai akhirnya menantu saya bilang, 'Mak, Ruslan enggak pulang'. Saya langsung nangis dah tuh, sudah enggak tahan air mata," kata Rumiyati.

Ayah Ardi Nur Cahyanto: Dia Baik, Suka Menolong

Azwan (49), ayah dari Ardi Nur Cahyanto yang menjadi korban tewas mengungkapkan sifat mendiang selama masih hidup.

Ia mengatakan bahwa almarhum merupakan anak yang tidak pernah merepotkan orangtuanya.

"Baik dia orangnya, salah satu sifat baiknya suka menolong, saya salut sama dia," tutur Azwan saat ditemui di rumah duka, Selasa (19/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.

Baca juga: Penjelasan Polisi Soal Kecelakaan Maut Cibubur: 10 Korban Tewas, 5 Luka-luka dan Kronologi Singkat

Sang ayah mengatakan bahwa korban memiliki sifat pekerja keras.

"Dia semangat cari duit. Sudah lama jadi ojol dua tahun, sambilan juga dia," kata Azwan.

Kendati demikian, ia sudah mengaku ikhlas menerima takdir buah hatinya.

"Saya ikhlas, menerimanya sebagai musibah. Kalau mau tanggung jawab ya silakan. Saya menerima, (karena) anak saya sudah baik, enggak mau ngerepotin orang" tutur dia.

"Dari Pertamina sudah datang saja saya bersyukur Alhamdulillah. Sudah senang artinya dia perhatian sama anak saya," tutupnya.

Nasib Kernet dan Sopir Truk Pertamina

Sopir dan kernet truk Pertamina selamat dari kecelakaan maut Cibubur.

"Untuk pengemudi (truk Pertamina) sekarang diamankan di Polsek Jatisampurna, bersama dengan kernetnya," ujar Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhana. seperti dikutip dari Kompas.

Sopir truk Pertamina itu diketahu berinisial S.

Sementara sang kernet berinisial K.

Keduanya saat ini masih berstatus saksi.

Mereka dimintai keterangan di Mapolsek Jatisampurna, Bekasi.

"Nanti kami dikasih waktu 24 jam untuk menentukan tersangka atau bukan," kata Aan.

Kronologi Versi Polisi

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengungkapkan kronologi kecelakaan maut Cibubur ini.

Menurutnya, kecelakaan bermula saat saat truk tangki Pertamina pengangkut BBM nomor polisi B 9598 BEK melaju ke arah Cibubur menuju Cileungsi.

"Jadi kendaraan Pertamina berjalan dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi di mana kondisi jalan menurun dan di TKP ada lampu merah ada kendaraan yang sudah berhenti," kata Latif di lokasi, Senin (18/7/2022) seperti dikutip dari Tribunnews.

"Di situ yang terlibat adalah roda empat ada dua, roda dua ada 10," imbuhnya.

(Kompas/ Mita Amalia Hapsari, M Chaerul Halim)(Tribunnews/ Fandi Permana)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved