Kematian Brigadir J
Profil Brigadir J Hingga Dijadikan Ajudan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Pernah 3 Tahun Jadi Provos
Brigadir J atau Yosua Hutabarat memiliki profil yang cemerlang hingga menarik perhatian Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan dijadikan ajudannya.
TRIBUNLOMBOK.COM - Ayah Brigadir J alias Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat, menceritakan profil dan perjalanan karier mendiang anaknya.
Menurutnya, Brigadir J memiliki karier cemerlang hingga menarik perhatian Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Samuel mengatakan, berkat prestasinya tersebut, Brigadir J ditarik menjadi ajudan Ferdy Sambo.
Brigadir J merupakan pria kelahiran bulan November 1994 dan memiliki sifat yang lembut.
Semasa kecilnya, Brigadir J tinggal di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.
Ia menghabiskan waktu kecilnya di sebuah rumah dinas sederhana daerah Sekolah Dasar (SD) Negeri 074, Desa Suka Makmur, Unit 1, Sungai Bahar, Muaro Jambi.
Riwayat pendidikan Brigadir J antara lain Sekolah Dasar Negeri 74 Muaro Jambi, SMP Negeri 12 Muaro Jambi, dan SMA Negeri 4 Muaro Jambi.
Ia kemudian mengikuti tes polisi pada tahun 2012 di SPN Polda Jambi.
Lulus tes, Brigadir J ditugaskan sebagai Brimob selama 3 bulan.
Ketika Brigadir J diberangkatkan ke Papua, Samuel memberinya bekal berupa alkitab.
Baca juga: AJI Jakarta dan LBH Pers Desak Kapolri Usut Kekerasan Terhadap Jurnalis yang Liput Kasus Brigadir J
"Kalau perubahan tidak ada ya, karena begitu lulus langsung jadi Polisi dia," kata Samuel.
Samuel menceritakan, mendiang putranya itu juga sempat bertugas di Pamenang, Jambi selama 3 tahun.
Ia menambahkan bahwa Brigadir J ditunjuk sebagai penembak jitu khusus di titik rawan saat hari besar keagamaan.
Karier Brigadir J terus melejit hingga membuatnya menjadi Provos selama 3 tahun di Mako Brimob Polda Jambi.
Pada tahun 2019, Brigadir J lulus seleksi dan bertugas sebagai ajudan Kadiv Propam di Mabes Polri.
Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, mengatakan bahwa keponakannya tersebut bekerja dengan baik hingga ditunjuk sebagai ajudan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
"Dilihat Nofriansyah bagus. Sehingga Pak Ferdy Sambo, Kadiv Propam, menarik Nofriansyah jadi ajudan," tuturnya.
"Nofriansyah itu suka bercerita. Orangnya lembut. Di antara 4 bersaudara orang ini, Yosua yang paling lembut," ujarnya dikutip dari TribunJambi.
Berencana Menikah 7 Bulan Lagi
Bibi Brigadir J, Rohani, mengatakan bahwa mendiang berencana menikahi kekasihnya dalam waktu dekat, tepatnya Februari 2023.
"Ya, dia akan menikah, sekitar tujuh bulan lagi," katanya.
Kekasih Brigadir J, lanjut Rohani, turut hadir di rumah duka.
Rohani mengatakan terkait rencana pernikahan, ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak sudah menanyakan kepada calon menantunya tersebut.
"Kuatnya kau nak menunggu," ujar Rohani menirukan ucapan ibu Brigadir J yang bertanya kepada calon istri anaknya itu seperti dikutip dari Kompas.
Kronologi Singkat Versi Polisi
Aksi saling tembak bermula ketika Brigadir J mendatangi rumah Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E yang tengah berjaga di rumah Kadiv Propam Polri itu kemudian mendengar suara teriakan.
Ia lalu menanyakan hal tersebut pada Brigadir J.
Bukannya dijawab, pertanyaan Bharada E itu justru disambut dengan todongan senjata oleh Brigadir J.
Baca juga: Baku Tembak 2 Polisi di Rumah Pejabat Mabes Polri: Brigadir J Tewas, 3 Saksi Diperiksa dan Kronologi
“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Senin seperti dikutip dari Kompas.
Aksi baku tembak pun tak terhindarkan hingga menewaskan Brigadir J.
Duduk Perkara Pelecehan Seksual
Ramadhan turut menjelaskan duduk perkara aksi baku tembak tersebut.
Menurutnya, hal itu dipicu oleh pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo.
“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar dia.
Karena itulah istri Kadiv Propam Polri itu berteriak minta tolong.
Hasil Olah TKP
Berdasarkan hasil olah tempa kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian pun mendapatkan sejumlah proyektil senjata.
Menurutnya, saat kejadian itu, Brigadir J melakukan 7 kali tembakan. Sedangkan, Bharada E melakukan 5 kali tembakan.
Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam, Berawal Teriakan Minta Tolong Istri Atasan
Saat baku tembak terjadi, kata Ramadhan, Brigadir J berada di lantai bawah, sementara itu Bharada E berada di lantai atas.
Ia menyebutkan Bharada E tidak terkena tembakan yang dilayangkan oleh Brigadir J.
“Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung,” tuturnya.
Bharada E Diamankan
Saat ini, pihak Polri juga telah mengamankan Bharada E. Ramadhan mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan atas kejadian tersebut.
“(Bharada E) diamankan, dan tentu sesuai dengan prosedur bila unsur dan buktinya cukup akan diproses lebih lanjut,” kata Ramadhan.
Ia juga menambahkan, tindakan Bharada E yang melakukan tembakan kepada Brigadir J merupakan bentuk bela diri.
Menurut dia, tidak ada motif lain yang dilakukan Bharada E, selain untuk membela diri dan membela istri Kadiv Propam Polri.
“Jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu (istri Kadiv Propam),” ucap dia.
(Kompas/ Muhammad Isa Bustomi dan Rahel Narda Catherine) (TribunJambi/ Aryo Tondang)