Dituduh Curi Ponsel Kepala Lapas, Bocah 12 Tahun Dianiaya Marinir hingga Meninggal di Atas Kapal

TRIBUNLOMBOK.COM - Dua oknum marinir diduga menganiaya bocah laki-laki berusia 12 tahun hingga tewas.

Tragedi nahas tersebut menimpa korban berinisial D di atas KM Dharma Kencana VII.

Menurut kabar yang beredar, penganiayaan terjadi setelah D dituduh mencuri ponsel seorang penumpang.

Sementara oknum berinisial Koptu WP dan Koptu BS telah menjalani rekonstrasi setelah kapal sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Cemburu Lihat Mantan Istri Diapelin Pria Lain, Warga di Lombok Aniaya si Orang Ketiga Pakai Sajam

"Iya betul, rekonstruksi tadi malam," kata DanPomal Lantamal VI Makassar, Selasa (12/7/2022) siang.

Kedua terduga (Koptu WP dan Koptu BS) memperagakan 23 adegan dugaan terjadinya penganiayaan terhadap bocah D.

Dalam proses rekonstruksi tersebut hadir pula pihak kejaksaan dan pengacara keluarga korban.

Diketahui D mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Kakak Aniaya Adik hingga Tewas di Dompu, Tak Terima Sang Ibu Dipukul dan Ditelanjangi

"Hanya Pomal saja yang melaksanakan rekonstruksi dengan mengikutsertakan Otmil IV-17, Kejati Sulsel, Kecabjari Makassar, penasehat hukum keluarga korban, penasehat tersangka militer," ujarnya.

Selain dua oknum marinir, ada enam orang sipil yang diduga juga terlibat dalam kasus penganiayaan.

Mereka ditahan dengan status tersangka.

Keenam sipil tersebut berinisial IS, M, M, WA, HI, dan RN.

Kasus penganiayaan terhadap D bocah berusia 12 tahun terungkap setelah KM Dharma Kencana VII sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, 1 Juli lalu.

D tewas dengan luka lebam sekujur tubuhnya, setelah dituduh mencuri ponsel.

Belakangan, ponsel itu diduga milik Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kendal, Rusdedy.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Siapa 2 Oknum Marinir Terlibat Penganiayaan Bocah 12 Tahun hingga Tewas di Kapal? 6 Orang Ditahan.