Berita Lombok Timur
Guru Ngaji di Lombok Timur Diduga Rudapaksa Muridnya yang Masih SD
Guru ngaji MF (48), asal Desa Embung Raja, Kecamatan Terara ditangkap pihak kepolisian lantaran diduga rudapaksa anak di bawah umur.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Oknum guru ngaji MF (48), asal Desa Embung Raja, Kecamatan Terara ditangkap pihak kepolisian lantaran diduga rudapaksa anak di bawah umur yang merupakan murid ngajinya sendiri.
Setelah aksi bejatnya dibongkar, MF kemudian ditangkap di rumahnya pada hari Jumat (7/7/2022).
Berdasarkan informasi yang didapatkan TribunLombok.com Sabtu (8/7/2022), M Tayyib Kepala Desa Embung Raja, menceritakan kronologis kejadian.
Tayyib menceritakan, sebelumnya pada hari Jumat ia mendapatkan laporan dari pihak Dinas P3AKB melalui telepon yang memberitahukan bahwa adanya kejadian pencabulan di Desa yang dipimpinnya.
Baca juga: Wagub NTB Tutup MTQ ke-29 2022, Beri Pesan Rawat Semangat Membumikan Alquran
Mendengar hal tersebut, ia langsung menghubungi unit PPA Polres Lotim terlebih dahulu.
Kemudian selang beberapa waktu kemudian, unit PPA Polres Lotim datang di Kantor Desa setempat.
Tidak ingin berlama, Unit PPA langsung menghubungi orangtua korban guna dimintai keterangan.
Setelah dihubungi, orang tua korban lantas menceritakan, berawal dari kecurigaannya lantaran setiap kali anaknya yang masih duduk di bangku SD buang air kecil, ia selalu merasakan sakit di bagian kemaluannya, setelah dua kali diinfus, korban akhirnya menceritakan kelakuan pelaku MF.
Baca juga: Lansia Predator Asusila Menyamar sebagai Dosen, Diduga Rudapaksa 10 Mahasiswi di Kota Mataram
Mendengar hal tersebut lantas membuat Toyyib tersulut amarah, dan langsung mendatangi rumah terduga pelaku.
"Saya langsung datangi rumah terduga pelaku ini, dan bersama dengan Polres kita amankan," ucapnya.
Toyyib juga menduga, korban bukan hanya 1 atau 2 orang saja, mengingat tempat pelaku MF mengajar ngaji ini sudah berjalan 2 tahun lamanya.
Dan juga pelaku MF ini merupakan ASN sekaligus guru SD.
"Saya curiga korbannya bukan satu dua orang, mengingat ia sudah menjadi guru ngaji selama 2 tahun, dan merupakan ASN yang beroperasi sebagai guru SD, namun kita lihat nanti gimana hasil pemeriksaan dari Kapolres," katanya.
Saat mendengar laporan ditangkapnya pelaku, masyarakat sekitar sempat tersulut emosi sehingga rumah terduga pelaku ramai didatangi warga dan dilempari batu.