Pernyataan Zulkifli Hasan Jadi Sorotan: Minyak Goreng Rp 14.000 & Harga Cabai Meroket Tidak Apa-apa

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menjadi sorotan karena pernyataannya. Kali ini, ia bicara soal harga minyak goreng dan cabai rawit.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews/Fersianus Waku
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Pasar Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (16/6/2022). Pernyataan Zulhas soal minyak goreng dan cabai rawit jadi sorotan. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Publik kembali membahas pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Pasalnya, Zulkifli Hasan mengklaim jika harga minyak goreng sudah Rp 14.000.

Selain itu, respons Zulkifli Hasan terkait harga cabai rawit yang meroket juga menjadi perhatian publik.

Mengutip dari Kompas dan Kompas TV, berikut ulasan selengkapnya.

Klaim Minyak Goreng Rp 14.000

Pria yang akrab disapa Zulas itu mengklaim jika harga minyak goreng curah di sejumlah daerah Indonesia sudah mencapai Rp 14.000 per liter.

Kendati demikian, ia mengakui masih ada minyak goreng yang harganya lebih mahal.

Zulhas menyebut daerah Papua, Tarakan, dan Maluku.

"Bisa dicek Jawa, Bali sudah Rp 14.000, Sumatera Rp 14.000. Memang yang jauh mahal," kata Zulkifli ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

"Papua, Tarakan, Maluku itu masih ada yang Rp 20.000, tapi Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan sebagian Sulawesi Rp 14.000," imbuhnya.

Baca juga: Jawaban Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat Jokowi Tanya Kapan Harga Minyak Goreng Merata

Klaim ini kemudian ditanggapi oleh Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri.

Ia menantang pernyataan Menteri Pedagangan tersebut.

Menurutnya, masih ada pasar yang membanderol harga minyak goreng di atas Rp 14.000.

"Kami menentang pernyataan Mendag bahwa di Jawa itu sudah Rp 14.000. Faktanya tidak seperti itu. Masih banyak yang pasar-pasar yang masih di atas Rp 14.000 per liter, ada yang Rp 14.500 bahkan ada yang Rp 15.000," kata Abdullah kepada Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Menurutnya, Mendag Zulhas mungkin belum mendapatkan data riil di lapangan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved