Cak Imin Nilai Kasus Visa Haji Furada & Penambahan Kuota Haji 2022 sebagai Isu di Lapisan Elit

Cak Imin mengapresiasi penyelenggaraan ibadah haji 2022 meski ada isu visa haji furoda dan penambahan kuota haji mendadak

kemenag.go.id
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Arab Saudi saat pelaksanaan ibadah haji 2022. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menilai pelaksanaan operasional ibadah haji 2022.

Cak Imin, sapaan karibnya, menyinggung soal kasus WNI dengan visa haji furada serta penambahan kuota 10 ribu jemaah haji Indonesia yang tidak terpenuhi.

“Di lapisan elit agak muncul sedikit isu furada. Tapi semua liku-liku, semua lancar. Penambahan mendadak kuota 10 ribu itu juga bisa kita putuskan dengan cepat,” ujarnya.

Meski demikian, Cak Imin mengapresiasi penyelenggaraan ibadah haji 2022.

Baca juga: 4 Dimensi Ibadah Haji, dari Spiritual hingga Persaudaraan

Setelah dua tahun pandemi, pelaksanaan haji tahun ini dinilai sangat baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Setelah dua tahun pandemi. Kita bersyukur semua kita monitor, kita ikuti. Semua berjalan lancar. Berbagai hambatan di lapisan paling bawah tidak muncul,” ujar Gus Muhaimin, saat mengikuti rapat koordinasi dengan Amirul Hajj dan tim pengawas haji di Hotel Retaj al Rayyan, Makkah, Selasa (5/7/2022).

Muhaimin mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan haji untuk jemaah berjalan cukup baik.

“Selamat kepada Pak Menteri Agama dan seluruh jajaran, para rombongan Amirul Hajj yang telah melaksanakan dengan baik. Saya mendengarkan dua ribu lebih petugas haji yang disiapkan dan dilaksanakan secara rapi,” kata dia.

“Kita apresiasi seluruh petugas dari yang paling bawah sampai menteri semua berkoordinasi dan terawasi dengan baik,” tambah Muhaimin.

Dalam kesempatan ini, Muhaimin juga mengatakan bahwa undang-undang tentang pelaksanaan haji yang memerintahkan pemerintah menjadi pelaksana haji masih sangat relevan dan efektif.

“Beberapa kali ada isu swastanisasi. Kita bersyukur pelaksanaan kita semakin baik. Jemaah dapat subsidi yang bagus dari seluruh sistem yang ada. Ini bukti UU kita masih sangat relevan sembari mengantisipasi perubahan cara kerja Arab Saudi yang terus berubah,” ujarnya.

Pelaksanaan haji tahun 2022 juga membuktikan bahwa pelaksanaan haji yang dikelola pemerintah masih sangat relevan dan bisa berjalan dengan baik.

“Ini momentum kita semua bahwa sistem yang kita pilih di mana negara terlibat langsung menjadi bagian pelaksana utama seluruh pelaksanaan haji terus diuji sejarah,” kata Muhaimin.

Muhaimin juga mengapresiasi serapan jemaah haji tahun ini di mana jumlah jemaah yang batal berangkat hanya 0,17 persen.

Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu menunjukkan, jumlah jemaah haji kuota reguler yang kali ini berangkat dan telah tiba di Makkah sebanyak 92.825 jemaah dengan jemaah batal berangkat hanya 157 orang atau 0,17 persen dari kuota reguler.

Angka ini jauh lebih sedikit dibandingkan lima tahun terakhir penyelenggaraan haji. Tahun 2015, misalnya, jumlah batal berangkat sebanyak 0,48 persen dari kuota reguler 155.200 jemaah.

Baca juga: Jemaah Visa Haji Mujamalah Berangkat ke Tanah Suci Lewat PIHK, di Luar Pengelolaan Kemenag

Begitu juga pada tahun 2016 yang batal berangkat 0,49

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved