Uji Klinik Fase 3 Vaksin Merah Putih Libatkan 4.005 Subjek untuk Monitor Efikasi

Vaksin Merah Putih merupakan produk vaksin dalam negeri hasil kolaborasi Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia

kemenkes.go.id
Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19. Vaksin Merah Putih telah masuk pada tahap uji klinik fase 3 melibatkan 4.005 subjek bekerja sama dengan 5 rumah sakit. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Vaksin Merah Putih telah masuk pada tahap uji klinik fase 3.

Alternatif vaksin Covid-19 produksi dalam negeri ini telah melalui proses penelitian, formulasi, pengembangan, dan uji pra klinik hingga pelaksanaan uji klinik fase 1 dan 2.

Dikutip dari laman resmi Kemenkes, Vaksin Merah Putih merupakan produk vaksin dalam negeri hasil kolaborasi Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

Pada tahap uji klinik fase 3 ini direncanakan akan melibatkan 4.005 subjek bekerja sama dengan 5 rumah sakit yakni RSUD dr. Soetomo Surabaya, RS UNAIR Surabaya, RSUD dr. Saiful Anwar Malang, RS Paru Jember, dan RSUD dr. Soebandi Jember.

Baca juga: Penyebab Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa: Hibah Negara Lain dengan Expiry Date Pendek

Uji klinik dilakukan untuk memastikan efikasi dan memonitor adverse reaction dari vaksin Merah Putih.

Selain sebagai vaksin utama, vaksin Merah Putih juga didorong untuk dapat digunakan sebagai vaksin booster dan vaksin pada anak.

Untuk meningkatkan akses vaksin ke tingkat global, vaksin Merah Putih juga didorong untuk didaftarkan dan mendapatkan rekomendasi WHO emergency use listing.

Hal ini merupakan langkah besar dalam upaya bangsa Indonesia mewujudkan kemandirian di bidang produksi vaksin, terutama vaksin COVID-19.

Pemerintah mendukung penggunaan vaksin Merah Putih untuk meningkatkan penggunaan produk obat maupun bahan baku obat yang sudah dapat diproduksi lokal.

Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Kemenkes Agusdini Banun Saptaningsih, mengatakan uji klinik fase 3 vaksin Merah Putih ini menjadi bentuk kesiapan infrastruktur riset dan manufaktur, serta sumber daya manusia dalam negeri untuk produksi vaksin.

”Kita berharap, agar kerja sama industri, akademisi/lembaga riset, dan pemerintah seperti pada momen ini akan meningkatkan resiliensi sektor farmasi di Indonesia,” katanya di Surabaya, Senin (27/6/2022).

Kepala Badan POM Penny K. Lukito menyampaikan harapannya terhadap pelaksanaan uji klinik fase 3 ini dapat berjalan dengan lancar dan hasilnya dapat segera diterima dengan baik untuk dapat dilakukan proses selanjutnya.

“Vaksin Merah Putih tidak hanya menjadi alternatif pilihan untuk vaksin COVID-19 di Indonesia, tapi juga dapat menjadi produk ekspor ke depannya,” ucap Penny.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa Penuhi Gudang Penyimpanan Bakal Dimusnahkan

Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (DOK. BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN PUBLIK KEMENKES RI)

Kick off uji klinik fase 3 vaksin merah putih digelar pada Senin, 27 Juni 2022 di Aula Fakultas Kedokteran, Kampus A, Universitas Airlangga, Surabaya.

Pelaksanaan kick off uji klinik fase 3 vaksin merah putih dihadiri oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang diwakili oleh Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Agusdini Banun Saptaningsih, Apt, MARS, Kepala Badan POM Penny K. Lukito, Rektor UNAIR yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Muhammad Miftahussurur, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Fedik Abdul Rantam, serta Peneliti Utama Uji Klinik Vaksin Merah Putih Dominicus Husada.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved