Berita Kota Mataram
Sandiaga Uno Sebut Loang Baloq Destinasi Epik: Paket Lengkap Wisata Alam dan Wisata Religi
Desa wisata Loang Baloq, juga mendapat kesempatan menjadi peserta program pembinaan dan pengembangan desa oleh mitra Kemenparekraf yaitu Grab.
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Gitan
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salhuddin Uno berkunjung ke desa wisata Loang Baloq, di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Desa wisata Loang Baloq yang masuk sebagai 50 desa terbaik ADWI 2022 ini, juga mendapat kesempatan menjadi peserta program pembinaan dan pengembangan desa oleh mitra Kemenparekraf yaitu Grab.
”Kita harapkan destinasi kombinasi antara destinasi Bali dan destinasi wisata religi ini, bisa menjadi satu kesatuan, yang bisa mampu membangkitkan ekonomi kita, membuka peluang usaha, dan juga lapangan kerja,” ujar Sandi, disambut tepuk tangan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dan riuh dukungan masyarakat setempat.
Sandi mengaku terpesona dengan potensi Desa Wisata Loang Baloq yang epik.
Baca juga: Masuk 50 Besar ADWI 2022, Taman Wisata Loang Baloq Mataram Siap Berbenah
”Saya melihat kombinasi ini ada beberapa ya. Tapi ini yang paling epik ya. Tidak hanya dapet sunset, senja, tapi juga dapet wisata religinya. Dapet ekonomi kreatif, tapi juga ada kearifan lokalnya."
"Ini makamnya di dalam pohon. Dan spesial, saya baru pertama kali lihat ini. Jadi, pariwisata halal yang bisa kita angkat ke depan salah satunya juga bisa membuat travel plan yang bisa kita kembangkan untuk di Desa Wisata Loang Baloq ini,” ungkap Sandi.
Seperti halnya desa wisata yang lain, destinasi wisata di desa itu telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori. Yakni 1.
Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa.
Baca juga: Masuk ADWI 2022, Ini Kondisi Taman Wisata Suryawangi Desa Labuhan Haji
Lokasi Desa Wisata Taman Loang Baloq cukup strategis. Dari Lombok International Airport Praya sekitar 30 menit menggunakan mobil menuju desa tersebut.
Nama desa ini cukup menarik rasa penasaran publik. Terutama, dari sisi pemaknaan nama.
Menurut masyarakat desa setempat, nama Loang Baloq, memiliki historis panjang. Itu adalah nama makam yang popular di kalangan masyarakat setempat.
Loang dalam bahasa sasak berarti lubang. Sedangkan Baloq dalam bahasa sasak berarti buaya. Jadi Loang Baloq dalam bahasa Indonesia artinya lubang buaya.
Menurut Juru Kunci Makam Loang Baloq Janali, Loang dalam bahasa sasak artinya lubang. Sedangkan Baloq artinya buyut.
Baca juga: Kawasan Wisata Aik Nyet dan Bunut Ngengkang di Lombok Barat Barat Masuk 50 Besar ADWI
”Dengan demikian, tafsir Loang Baloq itu sendiri memang lebih condong kepada lubang buaya karena di area makam tersebut terdapat banyak buaya yang memiliki lubang tempat berdiam diri. Konon, umur buaya tersebut mencapai ratusan tahun,” kata Janali.