Berita Viral
Pengakuan Massa yang Kepung Rumah Yusuf Mansur, Dijanjikan Untung 20 Persen Atas Investasi Batu Bara
"Banyak keuntungannya (yang dijanjikan Yusuf Mansur kepada para investornya), di atas 20 persen," tuturnya.
TRIBUNLOMBOK.COM - Nama Ustaz Yusuf Mansur menjadi sorotan hingga masuk trending topic Twitter setelah rumahnya digeruduk puluhan orang.
Mereka mengaku sebagai pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, Jawa Barat.
Rupanya, kelompok massa itu mengaku mengikuti program investasi yang diinisiasi sang ustaz.
Mereka dijanjikan keuntungan hingga 20 persen oleh ayah Wirda Mansur ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef.
Ia menambahkan, keuntungan yang ditawarkan kepada setiap investor berbeda-beda.
Hal itu, lanjut Herry, tergantung besaran investasi mereka.
Baca juga: Tak Masuk Rumah Yusuf Mansur, Korban Investasi: Katanya Gak Boleh Direkam, Ya Kita di Tengah Jalan
Baca juga: Duduk Perkara Massa Geruduk Rumah Yusuf Mansur, Bermula dari Presentasi Invest Batu Bara di Masjid\
"Banyak keuntungannya (yang dijanjikan Yusuf Mansur kepada para investornya), di atas 20 persen," tuturnya.
Menurutnya, keuntungan seharusnya didapatkan oleh setiap investor program tersebut setiap bulannya.
Sebab, perusahaan batu bara yang diduga menerima investasi itu mengirimkan batu bara per bulan.
"Bukan (per tahun), tapi per bulan. Jadi per bulan ada proposal baru, begitu," ucapnya.
Untuk diketahui, yayasan yang bergerak di bidang keagamaan itu kini mendampingi para jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata dalam menangani masalah mereka dengan Yusuf Mansur.
"Ada program investasi batu bara, yang melibatkan jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur," ucap Herry saat dikonfirmasi, Senin (20/6/2022).
"Sebanyak 250 orang yang mengikuti investasi tersebut," sambungnya.
Baca juga: Viral Video Rumah Yusuf Mansur Digeruduk Puluhan Korban Investasi Baru Bara: Total Uangnya Rp 46 M
Menurut Herry, ratusan jemaah dan pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata itu mengeluarkan uang untuk investasi dengan nominal yang berbeda-beda.