Berita Lombok Timur
Antisipasi Kasus Kematian Petugas KPPS Pemilu 2024, KPU Lombok Timur Berencana Gandeng Mahasiswa
Pemilu Serentak 2024 ini adalah di mana akan banyak para mahasiswa yang akan diberikan peran lebih
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Timur M Junaidi menyoroti korban jiwa petugas KPPS pada Pemilu 2019
KPU Lombok Timur menyiapkan segala hal agar hal serupa tidak terulang kembali pada Pemilu 2024 mendatang.
"Sejauh ini kita masih menunggu keputusan dari PKPU tentang rekrutmen petugas di pemilihan nanti. Tetapi secara diskusi wacana itu ada, dimana umur maksimal untuk KPPS itu 50 tahun, adapun minimalnya adalah 20 tahun," ucapnya, Senin (20/6/2022).
Adapun mengenai jumlah, Junaidin menambahkan hingga kini belum ada jumlah pasti petugas Pemilu serentak 2024 nanti.
Baca juga: Tahapan Penyelenggaraan Pemilu 2024 Dimulai, KPU Butuh Dukungan Semua Pihak
Namun memang untuk Pemilu Serentak 2024 ini adalah di mana akan banyak para mahasiswa yang akan diberikan peran lebih.
"Dikarenakan beban kerja KPPS itu berat, dimana ia harus bekerja nonstop sejak menerima logistik pemilu, membuka TPS, memulai pemungutan suara, hinga penghitungan. Oleh karenanya lah, petugas KPPS diharapkan mereka yang memiliki daya tahan lebih, dan anak muda menjadi satu acuan kedepannya," jelasnya.
Penghitungan suara jadi pekerjaan yang dianggap sangat berat karena durasi kerjanya tak dapat diprediksi.
Setiap suara harus dihitung dengan jeli.
"Karena sistem Pemilu kita kan proporsional, daftar calon terbuka, berisi surat suara, nama partai, dan calon," sebutnya.
Untuk itu ia berharap nantinya para calon KPPS adalah mereka yang memang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, dan satu diantara solusinya ada pada diri para mahasiswa yang ada.
Baca juga: Bupati Lotim Terima Kunjungan KPU, Tekankan Kesiapan Pemda Suport Pemilu 2024
Junaidi menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan perguruan tinggi.
Hal itu terkait pemahaman tentang pelaksanaan pemilu harus ditanamkan kepada para mahasiswa yang ada.
"Nantinya akan banyak melibatkan perguruan tinggi, kami didorong untuk bekerja sama dengan mahasiswa," jelasnya.
(*)