Ibadah Haji 2022
Tips Sa'i Tanpa Menguras Energi bagi Jemaah Haji saat Jalan Kaki 400 meter dari Safa ke Marwa
Jemaah yang tergolong kategori resiko tinggi (risti) bisa menjalankan ibadah umrahnya dengan baik terutama saat Sa’i
TRIBUNLOMBOK.COM - Ibadah haji merupakan ibadah yang banyak memerlukan ketahanan fisik jemaah.
Jemaah yang tergolong kategori resiko tinggi (risti) bisa menjalankan ibadah umrahnya dengan baik terutama saat Sa’i.
Kepala Seksi Kesehatan Haji Daerah Kerja Makkah Muhammad Imran menjelaskan beberapa tips yang bisa dilakukan jemaah risti.
Baca juga: Larangan bagi Jemaah Haji Selama di Madinah & Makkah: Berteriak hingga Bawa Banner dan Bendera
“Metodenya istirahat-istirahat. Dari Safa ke Marwa jalan kaki 400 meter. Bagi yang risti, saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa 2 menit untuk menurunkan denyut nadi,” kata Imran saat ditemui di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Kamis (16/6/2022) seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.
“Yang penting memberikan kesempatan jantung istirahat supaya tidak terlalu terforsir. Kemudian jalan lagi setiap putaran harus itirataht. Mungkin selesainya lebih lama, tapi lebih aman,” sambungnya.
Menurut Imran, sebaiknya jemaah risti harusnya didampingi agar tidak tertinggal dengan kelompok jemaahnya.
“Bisa didampingi ketua regunya atau dibarengkan dengan jemaah lain,” ujar Imran.
Ia menyarankan, jemaah yang punya riwayat penyakit jantung dan PPOK atau Penyakit Paru Osbstruktif Kronis disarankan memakai kursi roda, karena rawan terhadap serangan jantung.
“Biasanya karena merokok lama, jadi belum sampai ke Marwa sudah sesak nafas,” lanjutnya.
Baca juga: Bus Shalawat Jemaah Haji Indonesia Beroperasi 24 Jam di 5 Sektor dengan Tanda Stiker Khusus
Kusuma Yudha, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang mendampingi jemaah Kloter SUB-02 menjelaskan, ia bersama seorang tenaga medis kloter terus memantau jemaah risti dalam kloternya.
“Jemaah risiko tinggi harus diawasi khusus karena mempunyai penyakit bawaan yang sudah diderita dari Indonesia. Jadi kita memantau supaya tidak ada kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
(*)