Berita Viral
Viral Siswi MTs Diduga Dibully Sesama Murid Hingga Tewas, Pihak Sekolah Ngaku Lalai Walau Ada CCTV
"Kami mengakui, sebagai guru pendidik, staff dan pengamanan di sekolah ini, kami lalai tidak mengontrol," ujar Kepala MTs.
TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus kematian siswi MTs berinisial BT masih menjadi sorotan.
Seperti diketahui, siswi asal Kotamobagu, Sulawesi Utara itu meninggal karena diduga dibully dan dianiaya teman sekolahnya.
Mengenai hal ini, pihak sekolah angkat bicara.
Kepala MTs tempat BT bersekolah mengakui ada kelalaian.
Padahal, sekolah tersebut sudah dilengkapi dengan kamera CCTV.
Perlu diketahui, dugaan penganiayaan itu terjadi di wilayah sekolah korban.
Baca juga: Siswi MTs Diduga Dianiaya Teman Hingga Tewas, Terungkap Ada Korban Lain: Dipukul di Bagian Kepala
Baca juga: Viral Siswi MTs Tewas Dibully Siswa, Keluarga Sambil Nangis Minta Guru Keluar dari Rumah Duka Korban
Kepsek MTs mengatakan, pihaknya belum tahu persis seperti apa kejadiannya.
"Karena dari hari Senin sampai hari Sabtu tidak ada laporan, terjadi bullying dan kekerasan,"
Kami mengakui, sebagai guru pendidik, staff dan pengamanan di sekolah ini, kami lalai tidak mengontrol," ujar Kepala MTs perempuan ini.
Dan tentu lanjut dia, ini akan menjadi pelajaran buat kita semua seketat apapun tetap akan ada kecolongan juga.
"Saya selaku Kepala MTs akan bertangung jawab sepenuhnya. Kasus ini sudah ditangani oleh Aparat Penegak Hukum (APH) Polres Kotamobagu.
Dari hari minggu kemarin, anak-anak yang terlibat yang sudah dilaporkan dari keluarga korban, saat ini sudah di mintai keterangan," ujar dia.
Di MTs tempat Bintang bersekolah ini ada 41 guru, 20 honorer, 21 PNS dan kurang lebih 723 siswa.
Nantinya kata Kepala MTs tempat Bintang bersekolah, jika memang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan merupakan dari siswa MTs ini, maka dirinya akan memohon petunjuk kepada DP3A Kotamobagu agar memberikan arahan seperti dikutip dari TribunManado.co.id dengan judul BREAKING NEWS, Polisi Periksa 18 Saksi Kasus Tewasnya Siswa di Kotamobagu.
Video Kepsek dan Guru Diduga Diusir Keluarga Korban