Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022: Qatar Bangun Tujuh Stadion Baru, Hotel dan Kereta Bawa Tanah
Qatar mengusulkan agar pertandingan final selama musim panas ini dilaksanakan di stadion berpendingin ruangan, namun tawaran ini tidak diterima.
Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, mendukung Qatar, tapi belakangan ia mengatakan kemungkinan FIFA telah membuat keputusan yang salah.
Blatter saat ini sedang menjalani pengadilan di Swiss atas tuduhan penipuan, penggelapan, dan kasus korupsi lainnya.
Qatar pun menghadapi tuduhan dari Amnesty Internasional dan Human Rights Watch, terkait dengan perlakuan buruk terhadap pekerja asing yang membangun fasilitas Piala Dunia.
Piala Dunia tanpa Italia
Kualifikasi Piala Dunia 2022 dimulai sejak tiga tahun lalu. Tim dari berbagai benua bermain dalam grup, dan tim teratas akan melaju ke babak final, termasuk tim lain yang lolos kualifikasi melalui playoff.
Timnas Prancis yang menjadi juara Piala Dunia 2018 dipastikan lolos, tapi juara timnas Eropa lainnya yaitu Italia gagal di babak kualifikasi.
Pada final nanti, sebanyak 32 tim dari berbagai negara dunia akan masuk ke dalam delapan grup.
Tiap grup terdiri dari empat tim. Tim dari benua yang sama akan dipisahkan - kecuali negara-negara Eropa, di mana ada ketentuan maksimal dua tim bisa berada dalam satu grup.
Brasil, Inggris, Prancis, dan Spanyol merupakan negara-negara yang dijagokan untuk memenangkan Piala Dunia 2022.
Bangun Tujuh Stadion
Qatar, yang memiliki populasi 2,9 juta jiwa, merupakan salah satu negara terkaya di dunia, karena ekspor minyak dan gasnya.
Negara ini sudah membangun tujuh stadion untuk pertandingan internasional ini, dan telah memperbarui seluruh kota untuk menyambut pertandingan final.
Lebih dari 100 hotel baru, kereta bawah tanah baru, dan jalan-jalan baru juga telah dibangun.
Panitia penyelenggara mengestimasikan sebanyak 1,5 juta orang akan membanjiri pertandingan final Piala Dunia 2022.
Pemabatasan minuman beralkohol