Apabila Hasil PCR Positif, Ratusan Jamaah Calon Haji Kota MataramTerancam Batal Berangkat
Sebanyak 389 jamaah calon haji (JCH) Kota Mataram kembali akan melaksanakan tes PCR terakhir sebagai syarat keberangkatan ke tanah suci.
Penulis: Laelatunniam | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Sebanyak 389 jamaah calon haji (JCH) Kota Mataram kembali akan melaksanakan tes PCR terakhir sebagai syarat keberangkatan ke tanah suci.
Hal tersebut dilaksanakan Sabtu (18/6/2022) di tiga rumah sakit yang dipilih Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram berdasarkan hasil rapat.
Tiga rumah sakit ini yaitu Rumah Sakit Bhayangkara untuk JCH wilayah Ampenan, Rumah Sakit Kota Mataram untuk wilayah Selaparang, Cakarnegara dan Sandubya dan Rumah Sakit Unram untuk JCH wilayah Mataram dan Sekarbela.
Pernyataan dari Kemenag Kota Mataram HM Amin bahwa apabila ada yang positif covid-19 maka otomatis batal berangkat.
"Ya nggak bisa berangkat, ya makanya kita minta supaya istirahat total tiga hari lah sebekum PCR," tuturnya Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Belum Rampung Sempurna, Ikon Baru Kota Mataram Diburu Warga untuk Swafoto
Selain itu JCH juga sudah mengikuti rangkaian vaksin Covid-19 lengkap dan vaksin meningitis di sejumlah puskesmas di Kota Mataram.
Sehingga hal ini diharapkan mampu membuat daya tahan tubuh JCH kuat menjalankan ibadah haji di tanah suci hingga kembali ke tanah air.
JCH akan masuk asrama haji 19 Juni dan takeoff tanggal 20 Juni sebagai kloter pertama pemberangkatan ke tanah suci.
Sebenarnya JCH Kota Mataram 2022 sejumlah 401 orang, kemudian mengundurkan diri 14 orang dengan berbagi alasan pribadi dan tiga di antaranya meninggal dunia.
Sehingga total yang berangkat haji sejumlah 389 orang tanpa ada pengganti.
Baca juga: Soal Aset Pemkab Bima, Wagub NTB: Selesaikan dengan Duduk Bersama
Baca juga: Penggunaan Dana Hibah Rp 1,1 Miliar di Pemerintahan Kota Bima Tidak Jelas
Terkait kesiapan, HM Amin menyampaikan JCH Kota Mataram sudah siap dari segala sisi baik administrasi maupun pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.
Karena JCH sudah mengikuti manasik sejak bulan Mei lalu dengan berbagi pembekalan, bukan hanya ilmu tentang pelaksanaan ibadah haji tetapi juga tentang pelaksanan teknis di luar itu.
Seperti bagaimana tata cara naik pesawat bagi jamaah yang baru pertama kali, penggunaan WC pesawat dan hal-hal yang bersinggungan dengan aktivitas sehari-hari di tanah suci.Terakhir masyarakat diimbau untuk mempersiapkan stamina yang fit sebelum berangkat ke tanah suci sehingga disarankan untuk istirahat full minimal tiga hari sebelum keberangkatan.
"JCH kita himbau untuk istirahat agar tidak ada kendala dan hal lainnya, kita harap semua sehat," tutup HM Amin.
(*)