Anggota DPR Benny K Harman Diduga Aniaya Manajer Restoran di Labuan Bajo
Peristiwa itu terekam CCTV. Ricado Jundawan sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Manggarai Barat, Kamis (26/5/2022).
TRIBUNLOMBOK.COM, KUPANG - Anggota Komisi III DPR RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Benny K Harman diduga menganiaya Ricardo Jundawan, manajer Mai Cenggo Restoran di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (24/5/2022).
Peristiwa itu terekam CCTV. Ricado Jundawan sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Manggarai Barat, Kamis (26/5/2022).
Baca juga: Potret Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Liburan ke Labuan Bajo, Pakai Baju Buatan Rafathar
Baca juga: Raffi dan Nagita Anniversary Pernikahan, Ajak Rafathar Liburan ke Labuan Bajo Naik Pinisi Mewah
Kronologis kejadian kurang lebih demikian. Benny K Harman mendatangi Mai Cenggo Restoran untuk makan. Ia diarahkan karyawan restoran untuk menempati ruangan VIP.
Tak lama berselang, karyawan kembali mendatangi Benny Harman dan memintanya pindah dari ruangan VIP karena meja itu sudah dipesan orang lain.
Politikus Partai Demokrat itu marah dan diduga meluapkan emosinya kepada Ricardo Jundawan.
Kasi Humas Polres Manggarai Barat, Iptu Eka Darmayuda membenarkan ada laporan polisi dengan terlapor anggota DPR Benny Harman.
"Pemeriksaan awal saksi korban sudah dilakukan. Diduga si pelapor adalah BKH. Tentunya dari pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Iptu Eka Sarmayuda dilansir dari MetroTV.
Benny K Harman memberi klarifikasi terkait peristiwa Mai Cenggo Restoran di Labuan Bajo. Ia memberi penjelasan secara kronologi.
Pada Selasa 24 Mei 2022, Benny K Harman bersama istri dan anak serta seorang saudaranya mendatangi Mai Cenggo Restoran untuk makan. Saat itu sekira pukul 12.30 Wita.
"Setelah masuk restoran, kami langsung diarahkan ke lantai bawah di dalam ruangan VIP ber-AC. Kami sendiri memilih tempat/meja dari sekian meja yang ada, dan kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apapun dari pihak resto bahwa meja yang kami duduk sudah dibooked/reservasi," terang Benny K Harman dalam pernyataan tertulisnya yang diterima POS-KUPANG.COM via pesan WhatsApp, Kamis (26/5/2022).
Benny K Harman dan keluarga langsung duduk dan pesan makan. Petugas restoran mencatat apa yang kami pesan dan diberitau kepada kami harus menunggu dan akan segera dilayani.
Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi kami diberitau untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai atau sudah direservasi.
"Kami dipersilakan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yng ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dn bajo kaos, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun."
Benny Harman merasa diperlakukan secara tidak wajar sehingga bermaksud bertemu dengan Manager Resto atau pemilik resto, apa sebenarnya yang terjadi. Kami beritahu karyawan yang melayani untuk beritahu manager atau pemilik bahwa kami ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham.
"Karena lama menunggu, kami datangi lagi pihak front desk dan meminta agar kami bisa bertemu dengan pihak manager atau pemilik. Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," jelasnya.
Pada saat bertemu di ruangan, lanjut Benny Harman, ia menyampaikan rasa kecewa atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi atas diri kami.
"Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," tandasnya.
"Kami tanya apakah kami bisa bertemu dengan manager, dari ibu yang lagi duduk kami diberitau bahwa managernya lagi ada di Denpasar/Bali. Saya tanya kepada karyawan, siapa yang suruh kamu mengeluarkan kami dari ruangan dan alasan apa, yang bersangkutan tidak jawab," tambahnya.
Benny Harman mengaku sempat mendorong mukanya si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun. Ia juga meminta ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang.
"Kalau sudah ada meja yang dipesan hendaknya diberitahu kepada tamu-tamu yang datang atau ditulis di mejanya sebelum tamu-tamu duduk, dan hendaknya tamu yang sudah datang terlebih dahulu ke tempat didahulukan daripada tamu yang reservasi belakangan," ujarnya.
Menurut Benny Harman, apa yang ia sampaikan itu adalah peringatan kepada semua pemilik resto agar bersikaplah santun selalu kepada semua pengunjung karena Labuan Bajo telah menjadi destinasi pariwisata super premium.
Setelah bertemu dengan ibu yang diduga sebagai pemilik restoran di ruangan itu, ia dan keluarga pulang dengan penuh kecewa dan mencari makanan di resto yang lain.
"Pihak restoran yang diwakili oleh ibu Kiki dan Ricardo selaku karyawan yang mengusir kami telah menyampaikan permohonan maafnya atas kesalahan mereka."
"Bahwa hari ini saya dengar kabar bahwa saya dilaporkan oleh Manager Mai Cenggo ke polisi dengan tuduhan melakukan kekerasan. Manager Mai Cenggo juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa saya melakukan kekerasan berkali-kalo/menampar tiga kali terhadap karyawan Resto Mai Cenggo. Kekerasan apa yg saya lakukan? Bukankah pihak Manager Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?" kata Benny Harman.
Menurut Benny Harman, ia akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik. (*)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com berjudul Benny Harman Diduga Aniaya Manager Restoran di Labuan Bajo, Ngaku Alami Perlakuan Biadab