Konflik Rusia vs Ukraina

Kondisi Mariupol Ukraina Memprihatinkan, 200 Mayat Ditemukan di Reruntuhan Bangunan

Para pekerja yang menggali di antara puing-puing menemukan 200 mayat di Mariupol, kata pihak berwenang Ukraina, Selasa (24/5/2022).

Editor: Sirtupillaili
Twitter @DmytroKuleba
Petugas pemadam kebakaran bekerja di area gedung di Ukraina yang terdampak serangan Rusia 

TRIBUNLOMBOK.COM - Konflik Rusia dan Ukraina masih memanas. Korban tewas dari kedua belah pihak tidak sedikit. 

Kota-kota di Ukraina hancur dibombardir senjata dan bom tentara Rusia, salah satunya Kota Mariupol.

Temuan terbaru, para pekerja yang menggali puing-puing bangunan di daerah itu menemukan 200 mayat.

Hal ini disampaikan pihak berwenang Ukraina, Selasa (24/5/2022).

Mayat-mayat yang ditemukan di ruang bawah tanah gedung apartemen yang runtuh.

Petro Andryushchenko, penasihat wali kota itu menyebut, mayat-mayat tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk dan bau busuk menyebar ke lingkungan tersebut. 

Pengumuman penemuan mayat-mayat itu muncul tidak lama setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia mengobarkan "perang total".

Mereka berusaha menimbulkan sebanyak mungkin kematian dan kehancuran di negaranya.

"Memang, belum ada perang seperti itu di benua Eropa selama 77 tahun," kata Zelensky sebagaimana dikutip AP News.

Dia menunjuk serangan rudal yang menewaskan 87 orang pekan lalu di Kota Desna, 55 kilometer utara Kyiv, yang merupakan salah satu serangan tunggal paling mematikan dalam perang.

Baca juga: Jaksa Ukraina Minta Tentara Rusia yang Bunuh Warga Sipil Dihukum Seumur Hidup

"Dan itu hanya empat rudal," katanya, mencatat ratusan serangan semacam itu sejak awal serangan pada 24 Februari.

Perlawanan keras Ukraina, didukung oleh senjata Barat, telah menghambat pasukan Rusia, memaksa mereka untuk mengejar tujuan yang lebih terbatas.

Rusia sekarang fokus pada jantung industri timur Donbas, di mana pasukannya telah mengintensifkan upaya untuk mengepung dan merebut Sievierodonetsk dan kota-kota tetangga, kata otoritas militer Inggris, Selasa.

Itulah satu-satunya bagian dari wilayah Luhansk Donbas yang tetap berada di bawah kendali pemerintah Ukraina.

Baca juga: Jaksa Ukraina Minta Tentara Rusia yang Bunuh Warga Sipil Dihukum Seumur Hidup

Pasukan Rusia telah mencapai "beberapa keberhasilan lokal" meskipun ada perlawanan kuat dari Ukraina di sepanjang posisi yang digali, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Tetapi jatuhnya Sievierodonetsk dan daerah sekitarnya dapat menyebabkan masalah logistik bagi Rusia.

"Jika garis depan Donbas bergerak lebih jauh ke barat, ini akan memperluas jalur komunikasi Rusia dan kemungkinan pasukannya menghadapi kesulitan pasokan logistik lebih lanjut," kata kementerian itu.

Dalam upayanya untuk mengamankan kemenangan di Donbas, Rusia telah menarik beberapa pasukan dari sekitar kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.

Di sana, penduduk mengantre untuk mendapatkan jatah teh, gula, pasta, dan sereal, sambil mengulurkan kantong plastik untuk menerima cangkir tepung dan persediaan lainnya.

Sementara itu, seorang pejabat Rusia di wilayah Kherson Ukraina mengatakan pemerintah pro-Rusia akan meminta Moskow untuk mendirikan pangkalan militer di sana.

Baca juga: Rusia Beri Ultimatum ke AS Jika Terus Kirim Senjata ke Ukraina: Akan Ada Hal Tak Terduga Terjadi

"Ini sangat penting dan akan menjadi jaminan keamanan bagi kawasan dan penduduknya," kata Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan.

Para pejabat Ukraina berspekulasi Rusia berencana mengadakan referendum di wilayah tersebut untuk mendeklarasikan kemerdekaannya, sama seperti yang diadakan di wilayah Donetsk dan Luhansk di Donbas.

Rusia mengakui republik Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri dua hari sebelum menginvasi Ukraina, menggunakan itu sebagai dalih untuk mengirim pasukan ke bekas tetangga Sovietnya.

Sebaliknya, Stremousov mengatakan wilayah itu akan meminta Moskow untuk menjadikannya bagian dari Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terserah kepada rakyat Kherson untuk memutuskan bagaimana dan di mana mereka ingin tinggal.

(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 200 Mayat Ditemukan di Bangunan Runtuh Mariupol Ukraina, Kondisinya Memprihatinkan.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved