Wisata NTB
Rekomendasi Tempat Berlibur di Lombok Utara yang Jadi Favorit Wisatawan
Berikut Tribunlombok.com telah merangkum, 4 rekomendasi tempat berlibur di Lombok Utara yang jadi favorit
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Lombok Utara menyiapkan strategi recovery pariwisata pasca pandemi covid-19.
Gejala kebangkitan ekonomi pariwisata pun kian terlihat setelah Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) kembali dikunjungi banyak wisatawan baik lokal hingga mancanegara.
Peningkatan ini tak lepas dari dampak periode lebaran sepekan lalu dan dibukanya kembali penerbangan internasional per 1 Mei kemarin.
Dari data yang dibagikan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan kelas II Pemenang kepada Tribunlombok.com, diketahui dari tanggal 17 April sampai 16 Mei 2022, jumlah tamu dari Bali yang datang melalui pintu Pelabuhan Bangsal (Lombok Utara) mencapai 9507 orang.
Angka ini naik hingga 40 persen dibandingkan sejak dua tahun terakhir.
Baca juga: PAD Bergantung Pada Pariwisata, Lombok Utara Mulai Bangkit
Sebagai informasi, berikut Tribunlombok.com telah merangkum, 4 rekomendasi tempat berlibur di Lombok Utara yang jadi favorit wisatawan:
Gili Trawangan menjadi satu di antara banyak kawasan wisata pantai favorit di Lombok, Nusata Tenggara Barat.
Gili Trawangan sendiri merupakan sebuah pulau di tengah laut dengan luas kurang lebih 340 hektar dan keliling pulau 7,5 kilometer.
Ada pun harga penginapan di Gili Trawangan, mulai dari yang termurah berkisar Rp170 ribuan hingga Rp250 ribuan, sementara untuk kelas yang lebih mahal, tersedia dari harga Rp750 ribuan hingga Rp1 jutaan.
Letak Gili Trawangan yang berada di tengah laut, membuat pengunjung dapat menikmati sunset dan sunrise.
Untuk menuju sunset point dan sunrise point, pengunjung dapat memanfaatkan cidomo atau sepeda.
Harga sewa transportasi selama di Gili Trwangan fluktuatif, tergantung ramai dan sepi pengunjung.
Baca juga: Harga Transportasi hingga Penginapan dan Kuliner di Gili Trawangan

Jika pengunjung sedang ramai, harga sewa cenderung lebih mahal, berlaku juga sebaliknya.
Cidomo misalnya, jika sedang ramai, harga sewa untuk berkeliling pulau bisa mencapai Rp250 ribu, dan Rp150 ribu saat sedang sepi.
Sementara sepeda, pengunjung perlu merogoh kocek sebesar Rp50 ribu-Rp75 ribu untuk penyewaan selama sehari.
Selain harga transportasi, harga makanan dan minuman juga fluktuatif sesuai berbagai jenis menunya.
Misalnya soto dan nasi bungkus, bisa didapatkan dengan harga Rp15 ribuan, sementara aneka seafood berkisar antara harga Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Demikianlah sejumlah informasi yang perlu Tribuners ketahui sebelum berwisata ke Gili Trawangan
2. Pantai Sire
Pernah dikunjungi artis, kawasan yang dulunya dipenuhi sampah dan belukar tanaman ini telah disulap menjadi tempat wisata pantai dengan pasir putih yang bersih.
Baca juga: Wisata Air Terjun Babak Pelangi di Lombok Tengah Rusak, Pengelola: Wisatawan Turun Drastis
Berada cukup jauh dari pusat Kota Mataram, membuat pantai Sira jarang terdengar namanya.
Pantai Sira berlokasi di Dusun Sira, Kecamataran Tanjung, Lombok Utara.

Membutuhkan waktu dua jam mengendarai mobil dari pusat Kota Mataram, melewati jalur Pusuk Lombok Barat.
Pantai berbentuk teluk dengan panjang nyaris dua kilometer itu mulai diisi warga setempat dengan berjualan makanan dan minuman sejak 2021 lalu.
Pantai berpasir putih dengan ombak tenang itu nyaris tak menunjukkan keberadaan sampah.
Suasana sepi membuat suara burung, sapi, dan ombak menjadi lebih nyaring.
Pengelola wisata pantai Sire juga memberikan kesempatan bagi wisatawan yang ingin menginap jika ingin.
Pengunjung yang ingin menginap tidak perlu membayar biaya sewa tempat, hanya jika ingin mendapatkan aliran listrik untuk menyalakan lampu dan mengisi daya handphone, barulah perlu membayar biaya sebesar Rp25 ribu.
Selain itu, pengunjung yang menginap wajib mematuhi syarat menjaga kebersihan dan tidak mengotori pasir dengan membuat api unggun.
Mengenai kuliner, banyak warga lokal di sekitar Pantai Sire yang rutin berjualan sejak pukul 9 pagi hingga 9 malam.
Adapun makanan dan minuman yang ditawarkan antara lain aneka jus, kelapa muda, pecel, hingga ikan bakar.
Dengan harga mulai dari dari Rp10 ribu hingga Rp80 ribuan.
3. Masjid Kuno Bayan Beleq
Masjid Kuno Bayan Beleq terletak di dataran tinggi Lombok, yakni kaki Gunung Rinjani, tepatnya di Desa Bayan, Kecamatan Bayan Lombok Utara.
Masjid ini disebut-sebut sebagai salah satu pintu penyebaran Islam di Lombok pada abad ke-17, dan menjadi masjid tertua di Lombok yang tercatat sejauh ini.
Konsep bangunan ini memiliki kesan tradisional dan amat sederhana. Luasnya pun hanya 9 x 9 meter persegi, dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu.

Selain dinding, atap dari Masjid Kuno Bayan Beleq juga tak lepas dari unsur kekayuan. Atapnya berbentuk tumpeng, terdiri dari susunan kayu dan daun-daun kering yang dirangkai hingga berfungsi sebagai atap.
Baca juga: Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Tertua Pintu Masuk Islam di Pulau Lombok
Bangunan masjid ini ditopang oleh fondasi berupa susunan batu kali dan berlantaikan tanah. Bentuk bangunan ini diketahui merepresentasikan bentuk kesadaran masyarakat Lombok Utara terhadap pengetahuan seputar kosmos, sejarah, adat hingga spiritualitas.
Ada tiga bangunan yang mirip konstruksi Masjid Kuno Bayan Beleq di sekelilingnya. Tiga bangunan tersebut merupakan makam yang masing-masing menjadi tempat bersemayam para penyebar Islam di Lombok.
Adapun nama-nama yang tertera pada sejumlah cungkup makam di sekitar masjid, antara lain, Pawelangan, Titi Mas Puluh, Sesait, dan Karem Saleh. Kesemuanya adalah tokoh-tokoh yang dahulu diketahui menyebarkan islam di Lombok.
Selain makam-makam di atas, ada juga makam yang dikenal dengan nama Makam Reak. Makam seorang ulama bernama Syekh Abdul Razal, pensyiar Islam yang berdakwah secara luas pada abad ke-16-17.
4. Pantai Nipah
Pantai Nipah terletak di Dusun Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Atau sekitar 45 menit bila berkendara menggunakan motor maupun mobil dari pusat Kota Mataram.
Selain menawarkan keindahan pantai dengan panorama gunung dan pohon-pohon kelapa, Pantai Nipah juga terkenal dengan kuliner khas ikan bakarnya.
Baca juga: TRAVEL GUIDE: Nikmati Pesona Pantai Kura Kura, Harga Tiket hingga Akses
ntuk menikmati beragam kuliner seafood di Pantai Nipah, wisatawan perlu merogoh kocek yang lumayan tinggi.
Namun bisa menjadi relatif sesuai ukuran atau jenis ikan yang dipilih.

Seperti jenis baronang atau kakap yang dibandrol dengan harga Rp65 ribu, cumi-cumi Rp50 ribu, nasi putih Rp5 ribu, per butir kelapa Rp10-15 ribu.
Biasanya masyarakat lokal yang berjualan di kawasan ini mulai membuka warung dagangan mereka pada pukul 08.00 WITA pagi hingga pukul 20.00 WITA malam.
(*)