Pilpres 2024

Rocky Gerung Tantang Golkar, PAN, dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu Keluar dari Pemerintah

Rocky Gerung mempertanyakan soal koalisi yang dibentuk tiga partai, yakni Partai Golkar, PAN, PPP, yang kemudian dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu.

Editor: Lalu Helmi
capture youtube.com
Rocky Gerung 

TRIBUNLOMBOK.COM - Golkar, PPP, dan PAN bentuk koalisi Indonesia Bersatu. 

Pengamat Politik Rocky Gerung mempertanyakan soal koalisi yang dibentuk tiga partai, yakni Partai Golkar, PAN, PPP, yang kemudian dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu.

"Saya ikuti pembicaraan dua hari ini, ada pertemuan tiga orang ketua partai, lalu tiba-tiba bikin koalisi itu, ya koalisi apa?" kata Rocky Gerung saat Rakernas I Partai Pelita di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Senin (17/5/2022).

Baca juga: Didorong Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, AHY: Kami Tak Ingin Tergesa-gesa untuk Pilpres 2024

Baca juga: Ada Arahan Istana di Balik Koalisi Golkar, PPP, dan PAN? Ini Kata Pengamat

Menurutnya, koalisi itu bukan sekadar pertemuan untuk membenci seseorang, meskipun itu hal yang diperbolehkan.

Dia menilai harus ada prinsip dasar kesepakatan yang diucapkan dari pembentukan koalisi tersebut.

"Harus ada prinsip yang diucapkan berkoalisi atas dasar kesepakatan untuk memperbaiki Indonesia. Kalau itu dasarnya, keluar dari kekuasaan, kan etikanya begitu kan," kata dia.

"Tapi lebih dari itu, Jadi seharusnya kita mulai dari sekarang mencicil kemampuan kita untuk membaca masa depan," tandas dia.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzili, bicara soal koalisi antara Golkar, PPP, dan PAN setelah terjadi pertemuan tiga ketum partai tersebut di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta.

Baca juga: Peneliti LIPI Prediksi Demokrat-PKS Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, NasDem ke Kubu PDIP-Gerindra

Setelah pertemuan tersebut, Ace mengatakan bahwa nama koalisinya telah disepakati, yakni Koalisi Indonesia Bersatu.

 
"Karena kalau mau membangun, mau maju, mau makmur, tidak akan bisa diperoleh secara maksimal kalau kita tidak kembali bersatu," kata Ace dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022).

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu menyebut bahwa kata Bersatu sebagaimana nama koalisi, merupakan gabungan dari simbol-simbol ketiga partai.

"BERingin lambangnya Golkar, SuryA (Matahari) Lambangnya PAN, dan BaiTUllah (Kakbah) Lambangnya PPP.Jadilah kalau digabung menjadi Indonesia Bersatu," kata dia.

Lebih lanjut, Ace mengatakan bagaimana dua Pilpres terakhir menyisakan trauma yang mendalam, di mana pembelahan sosial, polarisasi yang tidak kunjung sembuh meskipun pemilu sudah usai.

Baca juga: Ridwan Kamil sebut Publik Respons Positif Dibentuknya Koalisi Partai Golkar, PAN dan PPP

"Semaraknya politik identitas mewarnai lanskap politik kita. Pembelahan sosial ini seperti sulit dijembatani karena dua kutub yang esktrim terus terlibat pertengkaran dan saling caci maki hingga saat ini," kata dia

Maka itu, Ace menilai dengan berkumpulnya ketiga partai tersebut, telah disepakati bahwa dalam Pemilu 2024 nanti kita tidak boleh mengalami atau terjebak pada hal yang sama.

"Kami ingin pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi,"

"Sebab tujuan kita satu, menjadikan Indonesia yang lebih makmur, lebih kaya, dan lebih maju di masa depan. Kalaupun ada persaingan, maka bentuknya harus friendly competition. Persaingan yang akan segera usai setelah pemilu juga usai. Karena kita butuh Bersatu agar bisa bersama-sama membangun Indonesia," kata Ace.

Sementara jika dibuat filosofinya, Ace mengatakan bahwa koalisi tersebut merupakan sebuah harapan, menjadi sebuah koalisi yang berdiri kokoh, tumbuh kuat dan besar berkat sinar matahari, dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.

"Tentu koalisi ini sangatlah inklusif. Kami masih sangat terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik lainnya karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengisyaratkan partainya itu bakal berkoalisi dengan PAN dan PPP di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Sinyal tersebut ditunjukkan dengan pertemuan Airlangga dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam.

Pertemuan itu sendiri digelar secara tertutup kurang lebih dua jam.

"Ini merupakan kumpulan pengalaman bersama dan tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," kata Airlangga dalam sesi konferensi pers usai pertemuan.

Menko Perekonomian itu menyatakan, Golkar, PAN dan PPP bersepakat akan membangun budaya politik baru.

Di mana budaya politik baru itu dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap.

"Sehingga kita mempunyai scope pengalaman di dalam berbagai periode, berbagai tantangan yang sudah kita hadapi. Mulai dari resesi 98, krisis moneter, 2008, sampai dengan penanganan covid dan pemulihan ekonomi," ujar Airlangga.

Untuk menindaklanjuti pertemuan malam ini, Airlangga akan menginstruksikan para kader Golkar di daerah untuk menyamakan persepsi dengan PAN dan PPP.

Dia berharap adanya poros Sam Ratulangi ini akan mengurangi efek politik identitas akibat polarisasi Pilpres 2019.

"Bersatu itu sendiri adalah beringin, matahari, dan Baitullah, jadi Ka'bah. Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tunbuh. Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridhoi oleh Allah SWT," ujar Airlangga.

Senada dengan Airlangga, Zulkifli Hasan menyatakan momentum Idul Fitri saat ini harus dimanfaatkan untuk menghilangkan residu pascapilpres 2019 lalu. Dia mengajak masyarakat bersatu membangun Indonesia.

"Itulah gagasan yang kita bangun, Golkar, PPP dan PAN, mudah-mudahan ini jadi awal bagi nanti teman-teman lain bersama-sama membangun negeri merah putih yang kita cintai maju lagi," ujar Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Suharso Monoarfa menyebut pertemuan malam ini untuk menunjukkan kerja sama antar parpol dilakukan sedini mungkin.

Selain itu, menurutnya momentum Pemilu atau Pilpres harus saling memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

"Jadi kami bertiga juga ingin memastikan keberlanjutan pembangunan itu untuk kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa dan negara," pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved