Wisata Lombok
Masuk 50 Besar ADWI, Pemandian Aiq Nyet Dikunjungi Hingga 2.000 Wisatawan
Objek wisata Pemandian Aiq Nyet, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat ramai dikunjungi wisatawan lokal
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Objek wisata Pemandian Aiq Nyet, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, tetap ramai dikunjungi wisatawan lokal pascaperiode libur lebaran 2022.
Dari pantauan Tribunlombok.com pada Senin (16/5/2022), bertepatan dengan Hari Raya Waisak, Pemandian Aiq Nyet terlihat dipadati oleh masyarakat lokal.
Budi, Kordinator Parkir 1 Pemandian Aiq Nyet, mengungakpkan, per akhir pekan jumlah pengunjung bisa mencapai 2000 orang.
“Tapi di hari-hari biasa rata-rata yang datang empat ratus sampai lima ratus orang saja,” kata Budi.
Baca juga: Libur Panjang, Destinasi Wisata Dekat Sirkuit Mandalika Jadi Favorit Wisatawan
Pemandian Aiq Nyet dibuka mulai pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore dalam waktu normal. Namun biasanya, para pengunjung bisa berlama-lama di dalam kawasan hutan tempat Pemandian Aiq Nyet berada hingga pukul 8 malam.
“Kita juga sediakan tempat kemah. Sebagian juga ada yang kemah. Tapi kalau mau kemah harus dapat izin dari Kantor Desa,” jelasnya.
Ramainya objek wisata Pemandian Aiq Nyet, secara umum kawasan hutan Sesaot, telah membantu perekonomian masyarakat setempat.
Budi mengatakan, banyak masyarakat lokal yang mendirikan warung secara mandiri kemudian berjualan di dalam kawasan hutan.
Baca juga: Ekas Buana Jadi Sasaran TMMD, Pengelola Pantai Kura-Kura Harapkan Revitalisasi Pariwisata
“Tidak hanya berjualan. Mulai dari tenaga parkir, penginapan, hingga penjaga loket tiket juga menyerap masyarakat (tenaga kerja) lokal,” ungkapnya.
Hutan tempat Pemandian Aiq Nyet berada memiliki luas kurang lebih 114 hektar dengan mayoritas pohon ditumbuhi jenis Mahoni.
Dalam kawasan tersebut, ada tiga titik pemandian yang tersedia. Sungai aiq nyet, kolam aiq nyet, dan air mancur aiq nyet. Ketiganya berasal dari hasil aliran mata air yang sama.
Masuknya Pemandian Aiq Nyet dalam 50 Besar ADWI, pun membuat pengelola wisata di Desa Buwun Sejati banyak berbenah.
Budi mengatakan, permasalahan terdekat yang diperhatikan oleh pengelola adalah pengelolaan sampah.
Menurutnya, semaksimal apa pun sampah dikelola dan selengkap apa pun fasiltias kebersihan yang tersedia, akan tetap sulit ditangani apa bila masyarakat masih kurang dalam kesadaran menjaga kebersihan.
“Secantik-cantiknya pemandangan alam, akan tidak bagus dilihat kalau sampah berserakan di mana-mana,” tegasnya.

Untuk saat ini, ada 15 petugas kebersihan yang bekerja setiap harinya untuk membersihkan sampah di dari dalam kawasan hutan.
Sebelum Tim Kemenparekraf RI datang untuk menilai dalam penentuan juara ADWI nanti, Budi bersama kelompoknya telah berkomitmen untuk merenovasi kekurangan fasilitas dan akan bergotong royong membangun perlengkapan penunjang lainnya.
“Yang diutamakan dalam renovasi nanti adalah kolam pemandiannya, penataan tempat berjualan dan trek untuk mobilitas masyarakat selama berada dalam kawasan ini,” pungkasnya.
(*)