Pengungsi Desa Mareje Dipulangkan, Tradisi 'Roah' Akan Digelar Sebagai Simbol Perdamaian

Warga yang mengungsi akibat konflik Desa Mareje, Lombok Barat akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Kelompok yang berkonflik kembali hidup rukun.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Pemprov NTB
Gubernur NTB Zulkieflimansyah melepas pengungsi Desa Mareje untuk kembali pulang ke rumah masing-masing, Kamis (12/5/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Warga yang mengungsi akibat konflik Desa Mareje, Lombok Barat akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Setelah proses mediasi dan perdamaian dilakukan, kedua kelompok warga akhirnya kembali sepakat hidup rukun.

Proses pemulangan warga yang mengungsi pun akhirnya dilakukan, Kamis (12/5/2022) lalu.

Proses pemulangan warga Mareje tersebut dikawal aparat Polres Lombok Barat dan disambut penuh suka cita warga.

Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah melepas langsung pemulangan warga tersebut.

Setelah semua proses perdamaian berjalan dengan baik, diharapkan konflik antar warga tidak kembali terjadi.

Rumah warga yang rusak akibat konflik tersebut akan diperbaiki pemerintah.

"Saya menghimbau jangan ada lagi kejadian yang membuat publik punya persepsi berbeda tentang kita (NTB). Karena NTB ini merupakan replika Indonesia, miniatur Indonesia keragaman harmonisasi itu berjalan sangat baik,” kata Gubernur Zul, dalam keterangan yang diterima TribunLombok.com, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Pengungsi Terdampak Ketegangan Antarwarga Desa Mareje Lombok Barat Suka Cita Kembali Pulang ke Rumah

Bila ada gesekan-gesekan politik lokal, hal itu bisa membuat masyarakat menangkap persepsi berbeda.

“Kita semua harus menjaga NTB ini tetap kondusif. Selanjutnya tentu kita akan berkumpul kembali bersama bersama keluarga, masyarakat agar tidak ada lagi kesalahpahaman antar warga,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan, pemerintah akan segera memperbaiki rumah warga yang rusak akibat konflik tersebut.

“Perencanaan pada tingkat pemerintah daerah sudah selesai. Kemarin rapat, Insya Allah besok sudah mulai bekerja. Sehingga akan memperbaiki semua rumah namun akan melakukannya secara bertahap," ujarnya.

Bupati menekankan pentingnya menyaring informasi yang berkembang.

Sehingga warga tidak termakan isu hoax yang dapat merugikan semua orang.

"Penting saya sampaikan bahwa, kita lebih sibuk mengklarifikasi berita hoak dari pada kenyataan sebenarnya. Masyarakat kita di Mareje ini kan satu keluarga, darahnya sama dan tidak pernah ada sejarah konflik ini,” terangnya.

Warga Desa Mareje yang mengungsi akibat konflik akhirnya dipulangkan pemerintah ke rumah masing-masing, Kamis (12/5/2022).
Warga Desa Mareje yang mengungsi akibat konflik akhirnya dipulangkan pemerintah ke rumah masing-masing, Kamis (12/5/2022). (Dok.Pemprov NTB)

Dia menegaskan, persoalan itu bukan konflik agama. Tapi lebih karena miskomunikasi antar kelompok.

"Hanya miskomunikasi, unsur politik masuk, unsur luar masuk, berita hoak masuk, dan menimbulkan hal seperti ini. Dan ini merupakan pembelajaran bagi kita semua,” tandasnya.

Pihaknya sudah beberapa kali bersama TNI-Polri melakukan gotong royong di lokasi itu.

Ke depan Forkopimda tetap akan membaur dengan masyarakat.

"Insya Allah hari Rabu kita laksanakan roah bersama, roah dan meriap (masak bersama) dan makan bersama,” ujarnya.

Dari segi keamanan Kapolres Lombok Barat AKBP Wirasto Adi Nugroho mengatakan, sudah ada satgas penanganan konflik sosial di kabupaten Lombok Barat.

Satgas ini diketuai Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid.

"Saat ini situasi di Mareje sudah sangat kondusif, masyarakat sudah mulai berbaur," ujar.

Sehingga dari hasil penilaian Satgas warga yang mengungsi siap dipulangkan.

"Menghadapi Hari Raya Waisak kami memutuskan untuk memulangkan warga terdampak ke rumahnya masing-masing,” imbuhnya.

Saat ini pihaknya tetap menempatkan anggota di Desa Mereje. Hal ini untuk memastikan situasi benar-benar tetap kondusif.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved