Demam, Mual Hingga Mata Kuning, Anak Usia 8 Tahun di Jakbar Meninggal Diduga karena Hepatitis Akut

"Awalnya demam dan mual muntah. Kemudian diare, lalu mulai (mata dan kulit) kuning dan turun kesadaran," jelas Arum.

Editor: Irsan Yamananda
www.grid.id
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNLOMBOK.COM - Seorang anak berusia 8 tahun diduga menjadi pasien probable hepatitis akut.

Ia meninggal dunia di Taman Sari, Jakarta Barat.

Mengenai hal ini, Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Arum Ambarsari angkat bicara.

Ia mengatakan, pasien tersebut baru dinyatakan probable hepatitis akut beberapa waktu setelah meninggal.

Sebelum meninggal dunia, pasien anak tersebut sempat menerima perawatan.

Pasien ketika itu dilaporkan mengalami gejala mual.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Bocah 3 Tahun yang Diduga Hepatitis Akut di Bima

Baca juga: Waspada Hepatitis Akut di Indonesia: 5 Anak Meninggal Dunia, Diduga Menular Lewat Saluran Cerna

Selain itu, kulit pasien juga menguning.

"Awalnya demam dan mual muntah.

Kemudian diare, lalu mulai (mata dan kulit) kuning dan turun kesadaran," jelas Arum saat dikonfirmasi, Kamis (12/5/2022).

Arum mengatakan, anak tersebut dinyatakan meninggal dunia pada 19 April 2022 setelah menjalani sejumlah perawatan.

Baca juga: 10 Anak di Bima Miliki Gejala Menyerupai Hepatitis Akut, 1 Orang Meninggal

"Pasien tersebut sakit di tanggal 5 April 2022, lalu dirujuk ke RSUD Sawah Besar pada 15 April 2022, kemudian dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo pada 17 April 2022. Dua hari kemudian dinyatakan meninggal dunia," jelas Arum.

Pihak rumah sakit pun melaporkan keadaan pasien anak tersebut.

"Diketahui setelah meninggal melalui laporan dari pihak rumah sakit, bahwa ada kasus hepatitis berat seperti di negara-negara lain yang melaporkan," jelas Arum.

Atas laporan tersebut, Arum melanjutkan, Sudinkes Jakarta Barat menelusuri dugaan kasus tersebut.

"Kemudian kami melakukan investigasi ke rumah pasien, lalu lakukan penyelidikan epidemiologi, termasuk menggali riwayat penyakit dan pengobatan pasien.

Kami juga meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya hepatitis akut," jelas Arum.

Selain itu, Sudinkes Jakarta Barat juga melakukan edukasi dan sosialisasi di lingkungan sekitar rumah pasien dan dalam skala yang lebih luas.

"Untuk skala besar kami melakukan sosialisasi kewaspadaan Hepatitis akut ke layanan kesehatan, masyarakat, dan lintas sektoral.

Juga menyusun alur tatalaksana pemeriksaan dan perujukan, serta mengaktifkan sistem kewaspadaan dini penyakit Hepatitis akut melalui sistem surveilans Puskesmas dan RS," jelas Arum.

Hingga saat ini, belum diketahui apakah pasien tersebut benar terkonfirmasi hepatitis akut misterius tersebut.

Arum mengatakan pihaknya juga masih menunggu hasil investigasi seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Anak yang Diduga Meninggal karena Terserang Hepatitis Akut di Jakbar Alami Mual hingga Kulit Menguning".

(Kompas/ Mita Amalia Hapsari)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved