Berita Mataram
Potensi PAD Lapak Dagang Taman Loang Baloq Mataram Bisa Capai Rp1,2 Miliar
Tarif lapak dagang di Taman Loang Baloq masih dalam tahap pembahasan DPRD Kota Mataram yang diperkirakan rampung Juni mendatang
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pengenaan tarif lapak dagang di Taman Loang Baloq masih dalam tahap pembahasan DPRD Kota Mataram yang diperkirakan rampung Juni mendatang.
"Di Loang Baloq sekarang masih swadaya aja kebersihan dan keamanannya," papar Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi, Selasa (10/5/2022).
Kendati demikian, Denny memaparkan tarif yang akan dikenakan sekitar Rp 600 ribu untuk satu lapak dagang permanen.
Baca juga: Bangunan di Kota Tua Ampenan Disulap Jadi Ruang Kreatif, Etalase Pengembangan UMKM Warga Mataram
Tarif untuk lapak non permanen dihitung per meter, sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu.
Tarif tersebut sudah termasuk biaya masuk setiap hari ke area lapak masing-masing.
Di Taman Loang Baloq ada sejumlah galeri serupa lapak berupa lumbung-lumbung yang disewakan untuk pedagang.
Akan tetapi tarif penyewaannya jauh lebih murah dibanding lapak dagang yang akan bertarif Rp 600 ribu itu.
Lumbung tersebut akan dikenakan tarif sewa sekitar Rp 450 ribu per bulan.
Denny mengemukakan alasan tarif sewa lapak lumbung lebih murah dibanding lapak dagang.
"Iya lebih murah karena tidak kuliner," ucap Denny.
Artinya, lapak lumbung ini nantinya akan ditempati oleh pedagang selain kuliner, seperti lapak pakaian, aksesoris, maupun pameran karya.
Ada sejumlah 14 lapak lumbung di Taman Loang Baloq.
Semuanya sudah penuh dipesan.
Hanya saja baru 6 lumbung yang sudah ditempati.
Dinas pariwisata Kota Mataram sudah melayangkan surat teguran kepada para pedagang yang belum menempati lapak.
Apabila mereka tidak mengisi lapak supaya segara dialihkan kepada peminat yang lain.
Baca juga: Sirkuit MXGP Sumbawa Mulai Dikerjakan: Jalan Dibuka, Lahan Jagung Dibersihkan
Berbicara potensi penghasilan yang akan didapatkan dari penerapan tarif untuk para pelapak bisa tembus angka Rp 1,2 milyar per tahun.
Angka ini sudah termasuk akumulasi parkir dan tiket pengunjung Taman Loang Baloq.
Denny berharap dengan penerapan tarif lapak dagang ini nantinya akan berdampak pada PAD Kota Mataram.
(*)