Sirkuit Lantan 459 Motocross Lengkapi MotoGP Mandalika, Kawinkan Olahraga dan Wisata

Pembangunan Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit menyempurnakan keberadaan Sirkuit MotoGP Mandalika, di Lombok Tengah.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU M GITAN
Para pembalap mengikuti latihan resmi di Sirkuit Lantan 459 Motocross, Lombok Tengah, Minggu (8/5/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pembangunan Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit menyempurnakan keberadaan Sirkuit MotoGP Mandalika, di Lombok Tengah.

Jika Sirkuit Mandalika berada di daerah selatan Pulau Lombok dengan pantai-pantai nan eksotis.

Sirkuit Lantan 459 Motocross dibangun di wilayah utara Lombok Tengah. Tepatnya Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara.

Desa ini berada jalur wisata yang berdekatan dengan kawasan hutan Gunung Rinjani.

Kawasan ini memiliki banyak air terjun dan hutan yang rimbun.

Bila datang ke lokasi ini, pengunjung akan disuguhkan suasana asri dan sejuk.

Perpaduan Sirkuit Mandalika yang dikelilingi pantai dan Sirkuit Lantan 459 dengan air terjunnya sempurna untuk konsep sport tourism.

Baca juga: Dihadiri Ribuan Penonton saat Launching, Pelaku UKM Sirkuit Lantan 459 Motocross Mengaku Rugi

Tidak sekedar menjadi arena balap dunia, tapi juga menjadi destinasi yang layak dikunjungi.

Penonton datang ke Lombok Tengah sekaligus pelesiran.

Sirkuit Lantan 459 Motocross yang memiliki panjang lintasan 1,7 kilometer dengan 18 tikungan ini akan menjadi lokasi balap motocross nasional dan internasional.

Baca juga: Sirkuit Lantan 459 Motocross Lombok Tengah Dibangun dari Hasil Iuran Kades, Kadis, hingga Kasek

Gubernur NTB H Zukiflimansyah memberikan apresiasi tinggi kepada Pemda Lombok Tengah yang membangun sirkuit tersebut.

Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan langkah tepat untuk menggerakkan perekonomian warga saat ini.

"Sebuah perjalanan panjang harus dimulai dari keberanian mengayunkan langkah pertama. NTB merupakan provinsi yang kecil, namun diisi oleh jiwa-jiwa yang memiliki cita-cita besar," kata Gubernur Zul, saat meresmikan Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit, di Desa Lantan, Batukliang Utara, Lombok Tengah, Senin (9/5/2022).

Gubernur Zul mengatakan, pembangunan sirkuit ini tidak lepas dari kisah sukses MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Bupati Lombok Tengah yang terinspirasi event MotoGP 2022 langsung membangun sirkuit untuk motocross.

Selama penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, perputaran uang mencapai Rp 606,7 miliar.

"Lombok Tengah wilayah selatan ada MotoGP, wilayah utara ada internasional event motocross yang mudah-mudahan mampu menghadirkan keramaian lebih dari biasanya dalam menggerakkan ekonomi," ujarnya.

Menurutnya, langkah pertama tidak ada yang sempurna.

Mungkin saat ini banyak aparatur sipil negara (ASN) yang datang.

Kolam pemandian di tepi Air Terjun Babak Pelangi, Dusun Rerantek, Desa Lantan, Kecamatan, Batukliang Utara, Lombok Tengah.
Kolam pemandian di tepi Air Terjun Babak Pelangi, Dusun Rerantek, Desa Lantan, Kecamatan, Batukliang Utara, Lombok Tengah. (TRIBUNLOMBOK.COM/LALU M GITAN PRAHANA)

Tapi besok, lusa, bulan depan, atau tahun depan, sirkuit ini mampu menghadirkan keramaian yang menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Ini menjadi spirit pak bupati kita, dengan menghadirkan internasional event mengharuskan dan memaksakan untuk berbenah, dari segi fasilitas prasarana," katanya.

"Jangan hanya ruang tamu yang dibersihkan tapi toilet juga harus bersih untuk kenyamanan para tamu," imbuh gubernur yang akrab disapa Bang Zul.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Fathul Bahri mengatakan, Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit mampu memberikan daya dorong dalam menggerakkan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya ada 13 crosser dari beberapa negara seperti Amerika, Australia, Pranci, Canada latihan bersama.

"Mudah-mudahan ini ini menjadi daya dorong dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat Lombok Tengah bagian Utara," ungkapnya.

Selain itu, pada event MotoGP pendapatan dari pajak dan hiburan, Pemda Lombok Tengah mendapatkan Rp 12 miliar.

Sirkuit Motocross dibangun sebagai jawaban atas permintaan masyarakat bagian utara.

Sehingga sirkuit ini dibangun tanpa APBD, dengan urunan para kepala desa di wilayah Utara.

"Ini bukan hasil Fathul-Nursiah melainkan ini adalah hasil karya masyarakat Lombok Tengah," tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved