Lebaran Topat Ramli Ghazali, Raup Untung Jutaan Rupiah dari Bisnis Sampan Musiman
Ramli Ghazali warga asal Dusun Kuta II, Desa Kuta, Lombok Tengah berhasil memanfaatkan membludaknya wisatawan lokal
Penulis: Sinto | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ramli Ghazali warga asal Dusun Kuta II, Desa Kuta, Lombok Tengah berhasil memanfaatkan membludaknya wisatawan lokal yang memenuhi kawasan Pantai Kuta Mandalika.
Ia berhasil mendapatkan keuntungan ratusan hingga jutaan rupiah per hari dari bisnis sampan yang ia geluti sejak libur lebaran idul fitri hingga lebaran topat.
Pria paruh baya ini mengaku hanya mengantarkan penumpang mengelilingi keindahan laut Mandalika hanya pada saat liburan tiba.
Tahun baru, hari raya besar umat islam, cuti bersama dan lain sebagainya merupakan waktu bagi Ramli untuk beraksi menghidupkan sampannya mulai mencari rezeki.
Baca juga: Curhatan Petani Stroberi di Sembalun, Buah Busuk di Momen Lebaran
Ramli Ghazali bersama dengan tiga orang rekannya Ramli Hamdani, Rian, dan Risky Aditya bercerita awal dia memiliki ide untuk mendapatkan cuan dari banyaknya wisatawan yang ada Kuta Mandalika.
"Awalnya sederhana saja. Kami melihat disini itu banyak wisatawan. Jadi kami punya inisiatif untuk menarik penumpang dan mendapatkan cuan," terang Ramli Ghazali kepada Tribunlombok.com Selasa, (10/4/2022).
Untuk bisa menarik wisatawan ke tengah laut, sampan Ramli didapatkan dari sumbangan dinas perikanan dan kelautan Lombok Tengah.
Kelompok nelayan di Kuta Mandalika diberikan beberapa sampan yang dimiliki secara bersama-sama.
Baca juga: 936 Botol Miras Tradisional Moke Ditemukan di Kebun, Pemilik Masih Misterius
Keberadaan sampan sumbangan tersebut sangat membantu warga Kuta untuk meraup keuntungan selama musim lebaran.
Keuntungan yang didapatkan dari hasil menarik penumpang menggunakan sampan ini sangat bergantung dengan penumpang yang ingin menaiki sampan merekam.
Agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar, Ramli mengaku tidak mau ambil pusing. Satu penumpang ia patok dengan tarif Rp 5000.
Tarifnya yang murah serta pelayanan yang maksimal membuat sampan Ramli dkk terus berkeliling mengitari pantai Kuta membawa wisawatan.
"Saya lihat harga menarik wisatawan ke laut ini beda-beda. Kalau kami sih ingin memberikan pelayanan yang terbaik. Meskipun hasil tidak sebanyak mereka tapi kami bersyukur," tambah Ramli.
Bagi Ramli, kepuasan penumpang merupakan nomor satu bagi dirinya.