Berikut Contoh Naskah Khutbah Jumat Bulan Syawal

Bulan Syawal juga menjadi satu bulan yang istimewa serta penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT.

Editor: Lalu Helmi
(TribunLombok.com/Ahmad Wawan Sugandika)
Suasana Ponpes IAIH, Santri lalu lalang bersiap untuk melakukan ibadah sholat Jumat 

TRIBUNLOMBOK.COM - Bulan Syawal juga menjadi satu bulan yang istimewa serta penuh berkah, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT.

Dan pada Jumat (6/5/2022) hari ini adalah Jumat pertama pada bulan Syawal di mana umat Islam akan melaksanakan shalat Jumat.

Tribunnews.com telah merangkum contoh naskah khutbah Jumat bulan Syawal.

Baca juga: Peziarah Makam Nyato Berasal dari Mesir Hingga Arab Saudi, Bukit Karomah Kewalian Wali Nyato

Baca juga: Makam Nyato di Lombok Tengah, Makam Wali yang Hanya Boleh Diziarahi Hari Rabu

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Jumat dalam Tulisan Latin Lengkap dengan Tata Cara

Baca juga: Manfaat Puasa Syawal 6 Hari Dilengkapi Bacaan Niat dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Adapun judul teks Khutbah Jumat bulan Syawal kali ini adalah Merawat Amal Saleh di Bulan Syawal.

Teks khutbah Jumat bulan Syawal ditulis oleh Ustaz Muhammad Subroto SPdI dari Ketakmiran Masjid Al Azhar Yogyakarta.

Khutbah Jumat bulan Syawal sudah pernah dibacakan pada pelaksanaan shalat Jumat di Masjid Sekolah Islam Al Azhar Yogyakarta pada 4 Juni 2021.

Dikutip dari alazhar-yogyakarta.com, naskah khutbah Jumat ini mengajak kita untuk merenungkan makna di balik amal saleh.

Yaitu perbuatan yang membawa kemaslahatan bagi sesama, yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah dan contoh Rasul- Nya.

 Selengkapnya, inilah teks khutbah Jumat bulan Syawal dengan perubahan seperlunya:

Khutbah I

Khutbah I (alazhar-yogyakarta.com)
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Jumat kali ini bertepatan dengan tanggal 5 Syawal 1443 H, kita masih berada di bulan Syawal.

Masih ada kesempatan untuk melaksanakan puasa Syawal untuk lebih melengkapi puasa Ramadhan yang telah kita laksanakan.

Tak hanya itu, pada bulan Syawal ini tentunya masih sangat melekat dalam benak kita akan tarbiyah ruhaniyah yang kita jalankan selama bulan Ramadhan lalu.

Amaliyah ubudiyah itu hendaknya terus kita jaga dan istiqomah agar kita benar-benar menjadi pribadi yang takwa.

Maka hal ini menjadi tantangan kita berikutnya, yakni bagaimana upaya kita dalam merawat amal saleh di bulan Syawal.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bulan Syawal adalah awal kembali suci, setelah segala noda, dosa, dan sifat-sifat tak terpuji dibersihkan dalam ruang karantina bernama bulan Ramadhan.

Oleh karenanya, sudah semestinya kita menjaga kesucian tersebut setelah Ramadhan usai, ditandai dengan Hari Raya Idul fitri, sampai dengan datangnya Ramadhan berikutnya.

Hal terpenting untuk diperhatikan dan dievaluasi adalah, apa yang dihasilkan setelah proses 'karantina' selama satu bulan Ramadhan itu selesai?

Bukan hanya dominan berlebihan, heboh, dalam aktivitas fisik saat 'karantina' belaka, tanpa penghayatan mendalam, agar karantina (Ramadhan) yang dibayar mahal dengan 'ongkos' haus dan dahaga selama sebulan itu, tidak sia-sia.

Ramadhan jelas merupakan ladang mutiara bagi yang memfungsikan momentum tersebut dengan sebaik-baiknya.

Namun ia bukan apa-apa bagi orang yang salah jalan dalam menelusurinya.

Sungguh kerugian besar jika pasca Ramadhan tidak menghasilkan hal-hal positif yang terkait dengan ketakwaan setelah Ramadhan berlalu.

Kerugian tersebut bukan hanya karena dibayar dengan jerih payah haus-dahaga satu bulan penuh.

Tetapi yang lebih harus disesali adalah lewatnya peluang tambang mutiara setahun sekali yang bernama bulan Ramadhan.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam rangka menjaga kontinuitas dan kualitas ketakwaan diri, agar amal saleh kita terus berlanjut dan memberikan dampak positif pada diri kita dan orang-orang sekitar kita, berikut ada beberapa hal yang perlu kita tadabburi kembali, yang dalam hal ini khatib istilahkan ke dalam 4M:

Pertama Musyaratah, artinya mengawali bulan Syawal hendaknya diawali dengan tekad yang bulat untuk betul-betul berupaya meningkatkan amal.

Kedua Muraqabah, yaitu memantau diri atau merasakan bahwa Allah memantau.

Jika sikap ini dimiliki, siapa pun tidak akan main-main dalam pelaksanaan tekad tersebut.

Ketiga Muhasabah, yaitu melakukan introspeksi sejauh mana pelaksanaan tekad yang diikrarkan tersebut.

Apakah terlaksana dengan baik, atau terlaksana tetapi dipenuhi dengan kelalaian, atau tidak terlaksana sama sekali.

Keempat Mujahadah, yaitu mengerahkan segenap kemampuan yang ada pada diri untuk memperbaiki kelalaian dan kekurangan.

Langkah-langkah ini dapat kita jadikan instrumen tambahan dalam mengawal diri kita untuk menjaga keistiqomahan dalam ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, diharapkan takwa itu selalu melekat pada kepribadian kita, yang secara estafet akan melahirkan hal-hal positif dan unsur-unsur kemanfaatan dalam kehidupan kita.

Di konteks inilah titik temu puncak dari ibadah puasa Ramadhan dengan ibadah-ibadah lain seperti haji, zakat dan berbagai ibadah lainnya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian Khutbah singkat yang dapat khotib sampaikan, semoga bisa menjadi manfaat fid din wad dunya wal akhiroh, amiin ya Robbal ‘alamiin.

Khutbah II

Dikutip dari buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum, berikut bacaan niat sholat jumat:

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushollii fardlol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.

Artinya: Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi makmum, karena Allah ta'ala.

Tata Cara Sholat Jumat

Sholat Jumat merupakan sholat yang dikerjakan pada hari Jumat, di waktu Zuhur yang sekaligus sebagai pengganti shalat Zuhur.

Sholat Jumat dilaksanakan sebagaimana sholat dua rakaat lainnya.

Sebelum sholat Jumat, makmum diharuskan mendengarkan khutbah.

Berikut ini adalah tata cara sholat Jumat:

1. Niat, kemudian Takbiratul Ikhram

2. Membaca Doa Iftitah

3. Membaca/mendengar surat Al Fatihah yang dibaca imam

4. Membaca/mendengarkan surat atau ayat-ayat yang dibaca imam

5. Ruku' disertai Tuma'ninah

6. Sujud disertai Tuma'ninah

7. Duduk di antara dua sujud disertai dengan Tuma'ninah kemudian membaca doa:

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

(Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)

9. Sujud kedua, lalu membaca سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Subhanna robbial akla wabihamdi)

10. Berdiri kembali dan melaksanakan sholat seperti rakaat pertama hingga tasyahud (tahiyyat) akhir

11. Mengucapkan salam

Syarat-syarat Sholat Jumat

Dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap dari Drs Moh Rifa'i, berikut syarat sahnya sholat Jumat:

1. Tempat sholat Jumat harus tertentu.

2. Jumlah orang yang berjemaah sekurang-kurangnya 40 orang laki-laki.

3. Dilakukan dalam waktu zhuhur.

4. Sebelum sholat Jumat didahului oleh dua khuthbah.

Sunah-sunah Sholat Jumat

Bagi orang yang menghadiri sholat Jumat disunahkan 6 perkara:

1. Mandi dan membersihkan tubuh.

2. Memakai pakaian putih.

3. Memotong kuku.

4. Memakai wangi-wangian.

5. Memperbanyak membaca ayat-ayat Alquran, doa dan dzikir.

6. Tenang waktu khathib membaca khutbah.

Bagi orang yang terlambat datang ke masjid, sedang khathib tengah berkhutbah, hendaknya mempercepat shalat sunahnya (tahiyyatal masjid) dua raka'at, kemudian duduk terus mendengarkan khutbah.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Contoh Khutbah Jumat Bulan Syawal: Merawat Amal Saleh di Bulan Syawal, https://www.tribunnews.com/ramadan/2022/05/06/contoh-khutbah-jumat-bulan-syawal-merawat-amal-saleh-di-bulan-syawal?page=all.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Wahyu Gilang Putranto

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved