Pilot Melihat Balon Udara Terbang Bebas di Langit Jawa yang Bahayakan Penerbangan

Selain itu, Airnav melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA
Suasana penyelenggaraan Java Balloon Festival 2018 di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (19/6/2018). Festival digelar Kementerian Perhubungan bersama AirNav Indonesia dalam rangka meredam maraknya balon udara liar yang membahayakan keselamatan penerbangan. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - AirNav Indonesia kembali mendapatkan sejumlah laporan dari pilot dan masyarakat terkait aktivitas balon udara liar yang terbang bebas hingga ketinggian 35.000 kaki atau 10.600 meter di atas permukaan air laut, di ruang udara Pulau Jawa dan sekitarnya pada hari H-Lebaran.

Beberapa laporan spesifik di antaranya adalah pada pukul 07.00 WIB, sebanyak tiga buah balon di sebelah barat poin SRONO dengan ketinggian 7.000 kaki, berdasarkan laporan pilot Batik Air rute Jakarta-Banyuwangi.

Baca juga: Bandara Lombok Layani Penerbangan Internasional Mulai Hari Ini, Air Asia Pertama Mendarat

Baca juga: Rute Internasional Dibuka Lagi, Trafik Penerbangan Ditarget Meningkat Termasuk dari dan ke Lombok

"AirNav berkoordinasi dan berperan serta secara intensif dengan stakeholder penerbangan, untuk memantau laporan aktivitas balon udara liar," ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangan pers, Selasa (3/5/2022).

Selain itu, Airnav melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat dan sweeping ke sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi daerah asal balon udara liar.

Rosedi menambahkan, AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan.

"AirNav akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Adapun rincian laporan selain dari pilot Batik Air rute Jakarta-Banyuwangi yang diterima AirNav soal keberadaan balon udara liar di hari H Lebaran atau Senin (2/5), yakni pada 08.00 WIB, 1 buah balon di daerah Magelang dengan ketinggian 2.500 hingga 3.000 kaki dan terus naik, hasil laporan warga.

Berikutnya pada 08.34 WIB, 1 buah balon di sebelah timur laut Kota Surabaya dengan ketinggian 31.000-32.000 kaki dari laporan pilot Citilink rute Banyuwangi-Jakarta.

Kemudian pukul 08.56 WIB, 3 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 10.000-21.000 kaki dari laporan pilot Citilink rute Yogyakarta-Jakarta.

Laporan muncul lagi pukul 09.03 WIB, 1 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 15.000 kaki dari laporan pilot Super Air Jet rute Yogyakarta-Jakarta.

Lalu pada 09.40 WIB, kumpulan balon 20-25 buah di sebelah barat Kota Semarang dengan ketinggian 14.000-17.000 kaki dari laporan pilot Citilink rute Jakarta-Semarang.

Pukul 11.45 WIB, 1 buah balon di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 35.000 kaki dari laporan pilot AirAsia rute Jakarta-Bali.

Terakhir pada pukul 12.26 WIB, 5 buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 9.000 kaki dari laporan pilot Lion Air rute Jakarta-Yogyakarta. (Tribun Network/van/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved