Kronologi Kebakaran Besar di Cilacap, 10 Kapal Turut Dilalap si Jago Merah, Sempat Terdengar Ledakan
Sejumlah kapal nelayan yang sedang bersandar di Dermaga Wijayapura, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan terbakar.
Kriiiiiing... Kriiiiiing... Kriiiiiing, suara dering telepon seluler yang dimiliki Rasmani, pada Sabtu (30/4/2022) sore.

Saat itu Rasmani sedang berada di Kabupaten Sumbawa, menyiapkan lahan sawahnya untuk ditanami bawang usai Idul Fitri.
"Ternyata itu telepon tetangga saya, yang ngasitau rumah saya terbakar," ungkap Rasmani dengan suara bergetar, menahan pedih.
Sesaat Rasmani memiliki harapan dan langsung menghubungi anaknya, agar segera melihat rumah dan menyelamatkan isi rumah.
Sayangnya ungkap Rasmani, rumah anaknya tersebut cukup jauh dari rumahnya dan api yang berkobar begitu besar sehingga tidak ada barang yang bisa diselamatkan.
"Hanya satu sepeda motor yang berhasil dikeluarkan, itu pun anak saya hampir kena api," ceritanya menggunakan bahasa Bima.
Dengan penuh rasa kalut dan lemah, Rasmani meninggal Kabupaten Sumbawa dan pulang ke Desa Renda.
Serasa tidak bertulang, Rasmani akhirnya jatuh karena tidak sanggup melihat dua rumahnya hangus rata dengan tanah.
Baca juga: Jamaah Ahlul Sunnah Waljamaah di Kota Bima Gelar Salat Idul Fitri 1443 H Lebih Awal
"Dua rumah saya, semuanya rata dengan tanah," ujarnya dengan bulir air mata menetes perlahan.
Tidak hanya rumah, Rasmani harus melihat tumpukan padi yang baru saja dipanen telah menjadi sekam hangus.
Uang tunai Rp 50 juta, hasil gadai STNK mobil untuk persiapan tanam bawang pun telah menjadi abu.
"Termasuk emas saya, 5 gram juga terbakar. Saya masih berharap bisa temukan," akunya, menatap puing rumah yang menghitam karena terbakar.
Rasmani tidak sendiri, petani lainnya Yunita juga mengalami nasib serupa.
Rumah dua lantai yang dimilikinya, terbakar beserta perabotannya.
Tidak hanya itu, bibit bawang sebanyak 4 ton dan sertifikat lahan hangus tanpa menyisakan bekas.