Wisata NTB

Masjid Terapung, Ikon Kota Bima Jadi Favorit Warga di Bulan Ramadhan

Masjid terapung merupakan ikon Kota Bima, yang terletak di kawasan strategis Amahami.

Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TribunLombok.com/Atina
Masjid Terapung menjadi masjid favorit warga Bima untuk bertarawih dan i'tiraf di bulan ramadhan 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Masjid terapung merupakan ikon Kota Bima, yang terletak di kawasan strategis Amahami.

Di Bulan Ramadhan, masjid ini semakin ramai dikunjungi warga untuk beribadah.

Tidak hanya itu, warga yang datang dari luar Kota Bima juga sekaligus berwisata religi, mengunjungi masjid yang dibangun pada tahun 2017 - 2018 lalu, oleh masa kepemimpinan Wali Kota Bima kedua, H Qurais H Abidin.

Masjid Terapung dibangun dengan konsep Nggusu Waru, yakni delapan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di Bima.

Baca juga: Berikut Rekomendasi Tempat Ziarah Religi Islam di Lombok, Dari Masjid hingga Makam

Sesuai namanya, Masjid Terapung dikelilingi laut yang menghampar di sepanjang jalan Amahami Kota Bima.

Pada bagian depan, terdapat taman dan gugusan perbukitan di sisi timur jalan yang menyejukkan ketika musim hujan.

Masjid Terapung memiliki lima menara dan menara utama terletak pada bagian depan.

Ada beberapa spot foto, yang sangat instagramable bagi pengunjung yang ingin mengabadikan kunjungannya ke masjid ini.

Baca juga: Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Tertua Pintu Masuk Islam di Pulau Lombok

Mulai dari sunset yang terlihat di antara menara masjid, hingga aktivitas nelayan yang terlihat di laut.

Uniknya, ketika sore hari pengunjung akan disuguhkan dengan suara kicau burung, yang membuat suasana ibadah semakin luar biasa.

Ella warga Belo Kabupaten Bima misalnya, selama ini sering melewati masjid terapung tanpa sempat singgah.

"Kalau datang ke Kota Bima, pasti ngelewatin. Cuman tidak pernah singgah salat," akunya.

Meski berdomisili di Bima, kunjungan pertama kali ke Masjid Terapung dalam bulan Ramadhan ini membawa pengalaman khusus baginya.

"Megah sekali tidak, tapi entah kenapa nyaman sekali rasanya. Mungkin karena ada laut di sekitarnya," kata Ella.

Bukhari warga Kota Bima mengaku, selama Ramadhan ini ia selalu bertarawih di Masjid Terapung.

Selain ramai terus, suasana yang tercipta di Masjid Terapung sangat bagus sehingga membuat betah.

"Kalau i'tikaf, saya baru tiga hari. Awalnya diajak teman," akunya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved